Gandeng Vantara India, Kemenhut Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas

Kamis, 25 Desember 2025 | 07:45 WIB
Gandeng Vantara India, Kemenhut Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas
Kemenhut, bersama Faunaland Indonesia, Vantara dari India revitalisasi Rumah Sakit Gajah di Taman Nasional Way Kambas. [Kemenhut]
Baca 10 detik
  • Kemenhut bersama Faunaland Indonesia dan Vantara meninjau Rumah Sakit Gajah Way Kambas untuk perbaikan ekosistem Gajah Sumatera yang kritis.
  • Populasi Gajah Sumatera statusnya sangat terancam karena penurunan drastis dan fragmentasi habitat menjadi hanya sekitar 21 kantong.
  • Vantara akan membantu merevitalisasi fasilitas di Way Kambas, termasuk potensi pembangunan rumah sakit gajah baru di Sumatera.

Suara.com - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperkuat langkah perlindungan Gajah Sumatera yang kini berstatus kritis.

Upaya tersebut ditunjukkan melalui kunjungan ke Rumah Sakit Gajah di Taman Nasional Way Kambas bersama Faunaland Indonesia serta mitra internasional, Vantara dari India.

Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian Gajah Sumatera sekaligus memperbaiki ekosistem yang menjadi habitat satwa dilindungi tersebut.

Kolaborasi lintas lembaga dan mitra global dinilai penting untuk memastikan keberlanjutan program konservasi.

Direktur Konservasi Spesies dan Genetik Direktorat Jenderal KSDAE Kemenhut, Ahmad Munawir, menyebut langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni terkait perbaikan ekosistem hutan.

“Kunjungan kita ke sini (Way Kambas) bersama tim dari Faunaland Indonesia, dan juga Vantara bahwa ini adalah bentuk komitmen daripada Kementerian Kehutanan, khususnya menteri kita, Pak Raja Juli bahwa kita harus memperbaiki ekosistem sebagai habitat daripada Gajah Sumatera,” terang Munawir dalam keterangan tertulis, Rabu (24/12/2025).

Munawir menjelaskan, berdasarkan data internasional, populasi Gajah Sumatera masuk dalam kategori Critically Endangered.

Kondisi tersebut terjadi akibat penurunan populasi yang signifikan serta kerusakan habitat alami.

Kemenhut, bersama Faunaland Indonesia, Vantara dari India revitalisasi Rumah Sakit Gajah di Taman Nasional Way Kambas. [Kemenhut]
Kemenhut, bersama Faunaland Indonesia, Vantara dari India revitalisasi Rumah Sakit Gajah di Taman Nasional Way Kambas. [Kemenhut]

Ia memaparkan, kantong habitat gajah yang sebelumnya tersebar di lebih dari 44 lokasi kini menyusut drastis menjadi sekitar 21 kantong yang terfragmentasi.

Baca Juga: Kemenhut Mulai Verifikasi Kayu Gelondongan Bencana Sumatera

Situasi ini dinilai memperbesar risiko konflik satwa dengan manusia sekaligus mengancam keberlangsungan populasi gajah.

Untuk itu, Kemenhut mendorong kolaborasi multipihak guna menyelamatkan Gajah Sumatera, termasuk melalui pembangunan konektivitas antarhabitat dengan pendekatan koridor ekologis.

Selain aspek habitat, Kemenhut juga membuka peluang kerja sama lanjutan dalam penguatan fasilitas penanganan gajah, salah satunya melalui revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas.

“Dari Vantara akan membantu Indonesia untuk membangun atau merevitalisasi yang tadi, rumah sakit Gajah di Way Kambas dan mungkin ke depan kiranya juga bisa membangun rumah sakit lainnya yang ada di Pulau Sumatera yang mungkin di Riau dan mungkin di Aceh,” ujar Munawir.

Sementara itu, CEO Faunaland Indonesia, Danny Gunalen, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Kementerian Kehutanan kepada pihaknya dalam mendukung upaya konservasi Gajah Sumatera.

“Kami lembaga konservasi di Indonesia adalah perwakilan dari Vantara. Vantara adalah rescue center terbesar di dunia yang berada di Jamagar milik Anant Ambani, beliau adalah pemerhati hewan dan pegiat hewan,” ungkap Danny.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI