Mengenal Taman Nasional Tesso Nilo, Rumah Terakhir Gajah Sumatera yang Direbut Kebun Sawit Ilegal

Jum'at, 28 November 2025 | 19:35 WIB
Mengenal Taman Nasional Tesso Nilo, Rumah Terakhir Gajah Sumatera yang Direbut Kebun Sawit Ilegal
Taman Nasional Tesso Nilo (TFCA Sumatera)

Suara.com - Taman Nasional Tesso Nilo menjadi sorotan setelah tagar #SaveTessoNilo ramai digaungkan di media sosial.

Banyak orang mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di kawasan hutan ini, terutama setelah muncul dugaan penyalahgunaan lahan yang mengancam kelestariannya.

Di tengah isu perambahan sawit yang semakin masif, perhatian publik mengarah pada bagaimana kondisi Tesso Nilo saat ini dan siapa saja yang harus bertanggung jawab.

Isu ini membuat nama Tesso Nilo populer usai munculnya temuan aktivitas ilegal di dalam kawasan yang seharusnya dilindungi.

Untuk memahami kondisi Tesso Nilo saat ini, kenali dulu profil Taman Nasional Tesso Nilo dan kronologi penyalahgunaan lahannya hingga membuat seruan #SaveTessoNilo semakin keras terdengar.

Profil Taman Nasional Tesso Nilo

Gajah sumatera di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). [Suara.com/Eko Faizin]
Gajah sumatera di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). [Suara.com/Eko Faizin]

Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) terletak di Provinsi Riau dan dikenal sebagai salah satu kawasan hutan dataran rendah terkaya di dunia.

Luas awalnya mencapai 83.068 hektare, namun berulang kali terancam oleh perambahan.

TNTN adalah habitat penting bagi gajah sumatra, harimau, tapir, serta ratusan jenis flora dan fauna endemik. Oleh karena itu, UNESCO dan berbagai lembaga internasional menilai kawasan ini sebagai benteng terakhir ekosistem alami di Sumatra.

Secara geografis, Tesso Nilo berada di dua kabupaten, Pelalawan dan Indragiri Hulu.

Baca Juga: Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun

Kawasan ini juga menjadi penyangga kehidupan masyarakat sekitar karena menyediakan air, mencegah banjir, serta membuka peluang ekonomi melalui pariwisata dan program konservasi.

Namun, pesonanya yang kaya ini sekaligus menjadikannya rentan karena banyak pihak tergiur mengubah hutan menjadi kebun sawit bernilai jual tinggi.

Selama dua dekade terakhir, Tesso Nilo menghadapi tekanan berat. Perambahan, tumpang tindih izin, dan lemahnya pengawasan membuat sebagian kawasan berubah drastis.

Dari citra satelit dan laporan berbagai lembaga, terlihat bahwa ribuan hektare hutan sudah beralih fungsi menjadi perkebunan.

Kronologi Kasus Penyalahgunaan Lahan Sawit di Tesso Nilo

Kasus penyalahgunaan lahan di Taman Nasional Tesso Nilo mulai ramai dibicarakan setelah aparat gabungan, mulai dari Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH), Gakkum KLHK, hingga Satgas Garuda, melakukan operasi pembersihan di kawasan taman nasional.

Dalam operasi yang berlangsung intens sejak Juni 2024 hingga 2025 itu, tim menemukan bahwa sebagian area Tesso Nilo telah lama ditanami sawit oleh pihak-pihak yang tidak memiliki izin.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI