Emery, Menanti Fajar Baru di Emirates Stadium

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 24 Mei 2018 | 03:01 WIB
Emery, Menanti Fajar Baru di Emirates Stadium
Kolase foto Unai Emery [AFP]

Emery yang ditunjuk menggantikan Laurent Blanc, meneken kontrak berdurasi dua tahun. Beban yang diletakkan dipundaknya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu mempertahankan dominasi PSG di kancah domestik dan menjuarai Liga Champions, trofi yang sangat didambakan oleh presiden klub Nasser Al Khelaifi.

Di musim pertamanya bersama PSG, Emery harus membentuk kembali tim sepeninggal bomber andalan mereka, Zlatan Ibrahimovic. Di musim 2016/17, Emery yang mengandalkan Edinson Cavani di lini depan gagal mempertahankan gelar Ligue 1. AS Monaco yang unggul delapan poin di akhir musim, berhasil mengakhiri dominasi PSG di kompetisi kasta tertinggi Prancis.

Gelar juara bertahan yang dipegang PSG selama empat musim berturut-turut, sejak era Carlo Ancelotti hingga Laurent Blanc, lepas di musim pertama Emery.

Pelatih Paris Saint-Germain, Unai Emery (AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU)

Kegagalan di Liga Champions dan hilangnya dukungan para pemain

Di musim keduanya bersama PSG, Emery mendapat dukungan luar biasa dari manajemen klub yang memenuhi permintaannya mendatangkan sejumlah pemain papan atas. Termasuk Neymar yang digondol dari Barcelona dengan nilai transfer fantastis 222 juta euro. Angka yang menjadikannya sebagai pemain termahal di dunia.

Kehadiran Neymar memang berhasil menambah ketajaman PSG. Namun tak mampu memenuhi ambisi sang owner, Nasser Al Khelaifi, untuk membawa PSG berjaya di Eropa dengan memenangkan Liga Champions.

PSG yang tampil gemilang di Grup B dengan menorehkan 15 poin, tersingkir di babak 16 besar. Adalah Real Madrid yang menyingkirkan PSG dengan agregat telak 5-2.

Sejumlah pemain, termasuk Neymar, kabarnya menyalahkan Emery atas kekalahan itu. Keputusan Emery mengandalkan serangan balik dan takut bermain terbuka, disayangkan oleh para pemainnya.

Baca Juga: Fadli Zon Akui Prabowo Bertamu ke Rumah Anwar Ibrahim di Malaysia

Gagalnya PSG di Liga Champions, membuat Emery semakin terpojok. Meski di akhir musim 2017/18 Emery berhasil mengembalikan gelar Ligue 1, Khelaifi sudah kadung kecewa dan memutuskan tidak memperpanjang kontrak juru taktik asal Spanyol itu.

Markas Arsenal Emirates Stadium [AFP]

Misi berat di Emirates Stadium

Dengan prestasi dan pengalaman segudang, Emery tak butuh waktu lama untuk mendapatkan klub baru. Sebelum musim 2017/18 resmi berakhir, Arsenal sudah datang meminang dan kini Emery sudah sah menjadi juru taktik The Gunners.

Bak sebuah negara yang ditinggalkan oleh penguasa yang telah memimpin selama beberapa dekade, tugas berat menanti pelatih berusia 46 tahun itu. Kehadirannya, sudah pasti diharapkan mampu mengangkat derajat Arsenal tak hanya di kancah domestik, tapi juga Eropa.

Hal pertama yang mungkin dilakukan Emery adalah mengubah permainan pragmatis minim variasi yang selama ini dipertontonkan Wenger dengan formasi andalannya 4-2-3-1.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI