
Lantas bagaimana dengan Setien? Berdasarkan data dari berbagai sumber, dari sekian banyak klub yang dilatih, Setien belum sekalipun memenangkan trofi.
Kenyataan yang tidak terbantahkan adalah, melatih Barcelona pastinya berbeda dengan Real Betis, apalagi Las Palmas. Karena memimpin Barcelona, meraih trofi adalah wajib.
Melirik ke belakang, setelah Guardiola, Barcelona tetap sukses meraih trofi. Sebut saja di era Tito Vilanova, Luis Enrique yang pernah mempersembahkan gelar treble dan juga Ernesto Valverde yang sukses memboyong dua trofi La Liga secara beruntun.
Fakta di atas membuat penunjukkan Setien terasa ironis. Valverde dianggap gagal karena belum pernah berhasil memenangkan trofi Liga Champions. Akan tetapi, manajemen Barcelona malah menyerahkan tanggung jawab besar itu kepada Setien yang masih tanpa gelar.
3. Setien bukan pilihan pertama
Berbagai kabar yang dimuat media-media Spanyol sejak Senin (11/1/2020) membuat penunjukkan Setien terasa semakin aneh. Karena sebelumnya Barcelona dikabarkan sudah menghubungi beberapa orang.
Diantara pelatih yang dihubungi Barcelona adalah Ronald Koeman, Mauricio Pochettino, Xavi Garcia Pimienta dan juga Xavi Hernandez. Namun semuanya dikabarkan menolak.
Pada Selasa (14/1/2020), tiba-tiba Barcelona mengumumkan penunjukkan Setien lewat media sosial. Keputusan di mana banyak pihak menilai manajemen Barcelona tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
![Zinedine Zidane mengantar Real Madrid memenangkan trofi Liga Champions musim 2017/18 usai mengalahkan Liverpool 3-1 dalam partai final yang berlangsung di Kiev, Ukraina, Minggu (27/5/2018) [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/05/31/92280-zinedine-zidane.jpg)
Manajemen Barcelona harusnya berkaca pada pengalaman Real Madrid di awal musim 2018/19. Saat itu, Madrid yang ditinggal Zinedine Zidane menunjuk Julen Lopetegui setelah Mauricio Pochettino menolak tawaran dari Presiden Madrid Florentino Perez.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Pelatih Baru Barcelona, Quique Setien
Apa yang terjadi? Lopetegui gagal dan dipecat saat baru melatih Sergio Ramos dan kawan-kawan selama empat bulan.
Madrid kemudian menunjuk Santiago Solari, yang hanya bertahan selama 133 hari.
Pada akhirnya, Madrid kembali memboyong Zidane pulang ke Santiago Bernabeu untuk membenahi tim Los Blancos yang ketika itu berantakan.