Pada tahun 2017, Setien melatih Real Betis dan musim pertamanya suskes mengantar tim barunya itu finis di posisi enam. Di musim berikutnya, Setien berhasil mengantar Betis hingga babak 32 besar Liga Europa. Namun di La Liga, posisi Betis merosot ke posisi 10 di akhir musim 2018/19.
2. Setien Belum pernah memenangkan trofi selama hampir dua dekade karier kepelatihannya
Memenangkan trofi di kompetisi bergengsi, baik domestik maupun Eropa, tentu menjadi impian setiap pelatih sepak bola di dunia. Namun hal itu tidak mudah.
Itulah mengapa nama-nama seperti mantan pelatih Real Madrid Jose Mourinho dan mantan pelatih Barcelona Josep Guardiola dianggap sebagai jaminan mutu, di mana klub-klub besar Eropa berebut untuk mendatangkan mereka sebagai juru taktik.
Mourinho yang sudah mencicipi berbagai liga top Eropa sukses meraih gelar domestik dan juga Liga Champions. Begitu pula Guardiola yang sukses mengantar Barcelona ke era keemasannya.

Lantas bagaimana dengan Setien? Berdasarkan data dari berbagai sumber, dari sekian banyak klub yang dilatih, Setien belum sekalipun memenangkan trofi.
Kenyataan yang tidak terbantahkan adalah, melatih Barcelona pastinya berbeda dengan Real Betis, apalagi Las Palmas. Karena memimpin Barcelona, meraih trofi adalah wajib.
Melirik ke belakang, setelah Guardiola, Barcelona tetap sukses meraih trofi. Sebut saja di era Tito Vilanova, Luis Enrique yang pernah mempersembahkan gelar treble dan juga Ernesto Valverde yang sukses memboyong dua trofi La Liga secara beruntun.
Fakta di atas membuat penunjukkan Setien terasa ironis. Valverde dianggap gagal karena belum pernah berhasil memenangkan trofi Liga Champions. Akan tetapi, manajemen Barcelona malah menyerahkan tanggung jawab besar itu kepada Setien yang masih tanpa gelar.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Pelatih Baru Barcelona, Quique Setien
3. Setien bukan pilihan pertama