Suara.com - Spanyol hingga kini terus berjuang untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Jumlah kasus baru di negeri itu pun masih signifikan. Kamis (16/4/2020), tercatat ada tambahan 2,157 kasus baru.
Total sudah 182,816 orang di Spanyol terjangkit corona. Jumlah kematian pun sudah mencapai 19,130 orang.
Kondisi demikian membuat guncangan ekonomi di Negeri Matador semakin terasa. Tidak terkecuali bagi industri sepak bola di negeri itu, di mana La Liga selama ini dikenal sebagai salah satu liga yang paling menguntungan di dunia.
Klub-klub, dari kasta tertinggi hingga kasta terendah, pun mulai mengencangkan ikat pinggang. Tidak mungkin meminta bantuan kepada pemerintah Spanyol, pemangkasan gaji pun dilakukan.
![Penderita COVID-19 dilarikan ke sebuah rumah sakit di Madrid, Spanyol. [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/24/38956-virus-corona-spanyol.jpg)
Karena sejak pandemi corona melanda, semua klub kehilangan sebagian besar pemasukan mereka. Mulai dari penjualan tiket pertandingan, penjualan pernak-pernik, penjualan tiket tur stadion dan museum, dan lain-lainnya.
Satu-satunya pemasukan yang diharapkan saat ini adalah pembayaran hak siar pertandingan. Itulah sebabnya klub-klub peserta La Liga tidak mau jika liga dihentikan.
Meski semua pengelola klub menyadari jika penghentian liga adalah satu dari dua skenario yang tersedia saat ini.
Dua Skenario
Di Spanyol, situasi akan menjadi jelas jika satu dari dua skenario sudah diputuskan. Sudahi musim atau selesaikan musim 2019/20.
Baca Juga: Pacar Baru Ibu Neymar Ternyata Penyuka Sesama Jenis
Jika pertanyaan di atas sudah ada jawaban, maka dampak dan kerugian finansial akibat pandemi virus corona yang dialami setiap klub peserta La Liga bisa diperkirakan.
Jika musim diselesaikan di stadion kosong alias digelar tanpa penonton, semua klub peserta akan mendapat bagian dari uang hak siar televisi. Akan tetapi jumlahnya tidak seberapa dengan kerugian yang dialami akibat tidak bisa menjual tiket pertandingan dan pendapatan dari sektor lainnya.

Klub yang paling dirugikan
Klub yang paling dirugikan jika La Liga diselesaikan tanpa penonton adalah Barcelona. Karena Barcelona FC adalah klub dengan pemain-pemain termahal di La Liga saat ini. Itulah sebabnya bulan lalu Barcelona memutuskan untuk memangkas gaji para pemainnya hingga 70 persen.
Saat ini, manajemen Barcelona mengklaim jika kondisi keuangan klub belum goyah. Jika pandemi berakhir dan keadaan kembali normal, manajemen yakin Barcelona bisa bangkit dengan cepat secara finansial.
Akan tetapi, situasi bisa saja berubah bagi Barcelona FC, mengingat tengah terjadi perpecahan di jajaran atas klub tersebut dan pandemi corona yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.