Secara perlahan, SV Turk Gucu mampu menembus Bayernliga atau kompetisi amatir teratas di negara bagian Bavaria dan merupakan kasta kelima sepak bola Jerman.
Hal tersebut membuat tim ini mulai diisi oleh beberapa pemain non Turki dan mulai memberi efek mulai pudarnya aroma Turki di SV Turk Gucu.
Hingga memasuki musim 1995/96, Turk Gucu masih bertahan di kasta kelima sepak bola Jerman dan kesulitan untuk promosi ke kasta selanjutnya.
Alhasil, pada 2001 SV Turk Gucu harus bubar dan membuat beberapa pemain jebolannya mendirikan klub lain bernama Turkischer SV.
Turkischer bertahan hingga 2008/09 sebelum merger dengan ATA Spor yang dibentuk pada 1981 dan berubah nama menjadi SV Turkgucu-Ataspor.
Dengan membawa identitas Turki, SV Turkgucu-Ataspor secara perlahan mampu naik dari divisi ketujuh hingga promosi ke divisi empat atau Regionalliga Bayern.
Setelah promosi, SV Turkgucu-Ataspor mengubah namanya yang kemudian dikenal hingga saat ini sebagai Turkgucu Munchen.
Tercatat, saat ini Turkgucu Munchen bermain di divisi tiga Jerman atau 3. Liga. Skuatnya per 26 Juli 2021 pun masih kental dengan aroma Turki. Selain logo yang punya simbol bulan sabit dan bintang, tim ini juga dihuni oleh beberapa pemain berdarah Turki.
Agar tak lupa dengan sejarahnya, Turkgucu Munchen juga menyematkan bendera Bavaria agar makin terasa mewakili daerah tersebut.
Baca Juga: Robert Lewandowski Sabet Top Skor Liga Jerman Empat Musim Beruntun
Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya