Sejarah Lahirnya Liga Champions, Kompetisi Antarjawara Eropa Paling Bergengsi di Dunia

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 26 Agustus 2021 | 14:46 WIB
Sejarah Lahirnya Liga Champions, Kompetisi Antarjawara Eropa Paling Bergengsi di Dunia
Trofi Liga Champions dibawa oleh salah seorang anggota staf UEFA. [David Ramos / POOL / AFP]

Suara.com - Liga Champions merupakan salah satu kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa. Tak hanya bagi penduduk benua biru, hampir seluruh masyarakat di dunia memberikan perhatian lebih pada ajang ini.

Liga Champions musim 2021-2022 akan segera dimulai. 32 tim terbaik telah terpilih dan akan dibagi dalam 8 grup yang berisikan 4 tim di setiap grupnya.

Nantinya, setiap tim akan memperebutkan dua tiket dari masing-masing grup untuk menembus babak gugur atau "knock out" pertama, yaitu babak 16 besar.

Pembagian grup ini akan dilakukan hari ini (26/8/21) yang bertempat di Istanbul, Turki. Ke-32 tim tersebut akan terbagi dalam empat pot.

Pot pertama berisikan kampiun Liga Champions dan Liga Europa beserta juara masing-masing liga. Lalu, tiga pot lainnya akan dibagi sesuai koefisien setiap tim.

Untuk Liga Champions 2021/22, kemungkinan lahirnya grup neraka akan tercipta mengingat banyaknya tim-tim besar yang tersebar dari pot 1 hingga pot 3.

Bertemunya tim-tim besar ini atau grup neraka pun bisa diartikan sebagai mimpi Liga Champions saat awal dibentuk. Sesuai namanya, kompetisi ini adalah kompetisi untuk para juara sejak awal berdiri.

Lantas, bagaimana awal terciptanya Liga Champions sehingga menjadi salah satu kompetisi terpopuler di dunia?

Kompetisi untuk Para Juara

Baca Juga: Bonyok Dihajar Yordenis Ugas, Manny Pacquiao Makan Disuapi Istri

Liga Champions sendiri pada awalnya bernama European Champions Club Cup atau biasa disebut Piala Champions Eropa yang dimulai sejak 1955.

Ide lahirnya Liga Champions terinspirasi dari kompetisi South American Championship of Champions yang berlangsung lebih dulu sejak 1948.

Lalu, ide Liga Champions juga lahir dari klaim Wolverhampton Wanderers yang menyebut bahwa mereka juara dunia pada tahun 1954 pasca memenangi beberapa laga persahabatan melawan tim Eropa lainnya.

Karena klaim itu, dua jurnalis dari L'Equipe yakni Gabriel Hanot dan Jacques Ferran menelurkan ide untuk membuat sebuah kompetisi antar tim terbaik di Eropa.

Di awalnya, proyek ini hanya akan berisi 16 tim yang dipilih oleh penyelenggara dengan sistem kandang dan tandang. Lantas, dibawalah ide ini ke FIFA.

FIFA pun merespon positif ide ini dan meminta L'Equipe mengajukan rencana ke UEFA. Beruntung federasi sepak bola Eropa setuju akan ide tersebut dan menyerahkan ide itu ke asosiasi dari setiap klub untuk mendapat izin berpartisipasi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI