Setelah itu, pelatih kelahiran 4 Mei 1971 itu mendapatkan tantangan baru untuk mengawali karier kepelatihannya di Liga Kamboja.
Dia dikontrak Phnom Penh Crown pada tahun 2010. Sayangnya, meski sukses meraih gelar juara Liga Kamboja 2011, masa kerjanya tak berlangsung lama.
Sebab, dia mengakhiri masa jabatannya pada 2011 karena mendapatkan tawaran untuk menjadi asisten pelatih di klub raksasa China, Shandong Luneng.
Setelah itu, Bojan Hodak kembali melatih klub Malaysia saat direkrut Kelantan pada tahun 2012. Bahkan, dia juga sempat ditunjuk untuk melatih Johor Darul Takzim pada 2014.
Bersama JDT, Hodak sukses meraih dua gelar juara, yakni Liga Super Malaysia 2014 dan Malaysia Charity Shield 2015, serta menjadu runner-up Piala Malaysia 2014.
Setelah sempat melatih cukup lama di Negeri Jiran, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akhirnya menunjuknya sebagai pelatih timnas Malaysia U-19.
Pekerjaannya bersama tim muda Harimau Malaya cukup lama, karena membentang selama tahun 2017 hingga 2019.
Ada sejumlah gelar yang sukses dipersembahkan Hodak bersama timnas Malaysia U-19, salah satunya yakni Piala AFF U-19 2018, serta runner-up Piala AFF U-18 2017.
Pada tahun 2020, Hodak sempat melatih PSM Makassar, tapi mengakhiri kontraknya lebih cepat dan yang terkini dia berstatus sebagai nakhoda Kuala Lumpur City.
Baca Juga: Nomine Gol Terbaik Piala AFF 2020: Pratama Arhan Tertinggal dari Messi Thailand, Ayo Vote!
Bersama klub yang disebut terakhir, Hodak sukses meraih gelar Piala Malaysia 2021 setelah menumbangkan Johor Darul Takzim di partai final.