Suara.com - Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar menyiapkan 8 stadion unik dan menarik. Diketahui Qatar akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kompetisi sepak bola internasional yang hanya diadakan setiap 4 tahun sekali itu. Piala Dunia FIFA 2022 dijadwalkan akan berlangsung dari 20 November hingga 18 Desember 2022 mendatang.
Hal tersebut menjadi momentum spesial mengingat ini pertama kalinya negara di Timur Tengah menjadi tuan rumah Piala Dunia. Mengutip lama resmi FIFA, berikut profil 8 stadion Piala Dunia 2022 Qatar berikut ini.
1. Stadion Al Bayt

Stadion yang punya kapasitas 60 ribu penonton ini baru diresmikan pada November 2021 silam. Stadion Al Bayt yang terletak di kota Al Khor, dekat dengan ibukota Qatar, Doha, ini menjadi stadion terbesar kedua di Qatar yang digunakan untuk Piala Dunia 2022. Al Bayt disebut sebagai stadion termegah di antara 7 stadion lainnya yang digunakan untuk pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar.
Stadion ini dilengkapi dengan teknologi tercanggih serta sistem pendingin internal. Al Bayt akan menjadi tempat laga perdana pertandingan Piala Dunia 2022 antara tuan rumah Qatar vs Ekuador pada 20 November nanti. Selain itu, stadion ini menjadi salah satu stadion ramah lingkungan di dunia karena terdapat banyak taman dan lahan hijau di sekitar stadion.
2. Stadion Khalifa International

Stadion International Khalifa yang berada di kota Doha ini dibangun tahun 1976 silam dan sudah dua kali mengalami renovasi pada tahun 2005 dan 2014 - 2017. Setelah direnovasi untuk kedua kalinya itu, stadion ini juga dipersiapkan menyambut Piala Dunia 2022 dengan kapasitas 40 ribu penonton. Stadion ini juga memiliki sistem pendingin stadion untuk menjaga suhu yang nyaman bagi pemain dan penonton.
3. Stadion Al Thumama

Stadion Al Thumama memiliki kapasitas hingga 40 ribu penonton, namun usai turnamen Piala Dunia 2022 nanti dikabarkan kapasitas stadion ini akan diturunkan yakni hanya menampung 20 ribu penonton.
Desain stadion ini pun terbilang unik yakni dibangun menyerupai gahfiya atau peci yang juga disebut sebagai topi tenun tradisional Timur Tengah.
4. Stadion Ahmad Bin Ali

Stadion yang juga dikenal dengan nama stadion Al Rayyan ini punya kapasitas hampir 45 ribu penonton. Dibangun pada 2003, Stadion Ahmad bin Ali dihancurkan 12 tahun kemudian tepatnya pada tahun 2015.
Namun setahun menjelang penyelenggaraan Piala Dunia 2022 stadion ini kembali dibangun. Stadion ini juga dibangun dengan teknologi yang canggih berupa layar multimedia yang bisa berubah warna.
Baca Juga: Sejarah Baru Stadion Patriot Candrabhaga, untuk Pertama Kali Dijajal Juara Piala Dunia
5. Stadion Lusail

Stadion Lusail baru diresmikan pada November 2021 silam. Stadion ini akan digunakan untuk pembukaan dan penutupan perhelatan Piala Dunia 2022. Sebagai stadion terbesar di Qatar, stadion ini dapat menampung 80.000 penonton.
Stadion ini menggunakan gaya arsitektur Arab dan Islam. Setelah perhelatan Piala Dunia 2022 selesai, stadion ini akan didedikasikan untuk ruang komunitas sekolah dan masyarakat setempat di masa depan.
6. Stadion 974

Stadion 974 punya kapasitas 40 ribu penonton. Konstruksi stadion ini tergolong unik karena menggunakan 974 kontainer baja bekas yang dimodifikasi. Nama stadion yang diresmikan pada November 2021 ini pun tergolong unik karena diambil dari kode telepon internasional Qatar, yakni +974.
7. Stadion Education City

Stadion Education City punya kapasitas 45 ribu penonton yang juga dibangun secara khusus untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Desain stadion ini diatur begitu sempurna dengan arsitektur berbentuk segitiga di muka bangunan luar yang meniru pola geometris rumit menyerupai berlian. Stadion ini punya desain ultra-modern yang dipadukan dengan arsitektur Islam tradisional.
8. Stadion Al Janoub

Stadion Al Janoub juga menjadi stadion yang khusus dibangun untuk Piala Dunia 2022. Stadion yang diresmikan pada 16 Mei 2019 ini mampu menampung sekitar 40 ribu penonton. Stadion yang berlokasi di Al Wakrah ini menawarkan teknologi yang hemat energi seperti pendingin cerdas. Desain stadion ini pun sangat unik yakni berbentuk serupa perahu tradisional setempat.
Kontributor : Trias Rohmadoni