4. Kedalaman Skuad

Maroko tidak pernah memiliki begitu banyak pemain yang berkari di Eropa sebelum generasi sat ini.
Dua bek sayap, Achraf Hakimi dan Noussair Mazraoui, masing-masing menjadi starter untuk Paris Saint-Germain dan Bayern Munich.
Winger Ziyech bermain untuk Chelsea, meski tidak secara reguler; kiper Bounou dan striker Youssef En-Nesyri berada di Sevilla di Spanyol; Sofyan Amrabat adalah gelandang bertahan di Fiorentina di Italia.
Lalu, bek tengah Nayef Aguerd berada di West Ham di Liga Inggris, di mana kapten Romain Saiss baru-baru ini bermain untuk Wolverhampton.
Tugas Reragui ada dua: membuat para pemainnya berfungsi dalam sistem yang bisa mendapatkan hasil di Piala Dunia dan membuat mereka percaya bahwa mereka bisa mengejutkan dunia.
“Saya memberi tahu mereka, 'Anda tidak datang ke Piala Dunia hanya untuk memainkan tiga pertandingan'," kata Reragui yang komentarnya terbukti kemudian.
3. Strategi
![Pemain Maroko sujud syukur usai mengalahkan Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Selasa (6/12/2022). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/07/72030-maroko.jpg)
Reragui mengatur timnya dalam formasi 4-1-4-1, dengan garis pertahanan di blok yang dalam dan rendah di mana Amrabat menjadi layaknya seorang libero di lini tengah.
Baca Juga: Argentina vs Kroasia: Duel Dua Tim Jago Adu Penalti, Simak Statistiknya
Melawan tim-tim yang seharusnya lebih besar di Piala Dunia ini, Maroko terlihat bermain dengan garis pertahanan yang kian rendah. Para gelandangnya pun turun berdekata dengan bek sehingga tak menyisakan banyak ruang untuk pemain lain mengeksploitasi.
Saat lawan kehilangan penguasaan bola, Reragui melatih para pemainnya untuk maju melalui serangan balik dengan kecepatan tinggi, menggunakan energi full back Hakimi dan Mazraoui untuk melengkapi keterampilan lincah Ziyech dan sesama pemain sayap Sofiane Boufal.
Striker Youssef En-Nesyri pun mendapat begitu banyak dukungan dari rekan-rekannya lewat skema serangan balik di mana tugasnya adalah mengonversi umpan entah dari kiri atau kanan menjadi gol.
“Kami memiliki rencana permainan yang jelas – setiap orang harus bekerja,” Reragui.
“Kami menunjukkan kepada dunia bahwa Anda dapat berhasil bahkan jika Anda tidak memiliki banyak bakat dan uang.”
2. Semangat Juang