Infografis
Suara.com - Shin Tae-yong disebut-sebut punya andil besar dalam keberhasilan Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas SEA Games 2023.
Seperti yang diketahui, Indonesia berhasil menuntaskan penantian selama 32 tahun untuk meraih medali emas cabor sepak bola putra SEA Games usai mengalahkan Thailand.
Pada duel yang berlangsung, Selasa (16/5/2023) kemarin, Timnas Indonesia U-22 sukses menumbangkan pemilik 16 emas sepak bola SEA Games tersebut dengan skor 5-2.
![Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong melampaikan tangan ke penonton selama laga uji coba FIFA Matchday kontra Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (25/3/2023) malam WIB. [PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/26/52132-pelatih-timnas-indonesia-shin-tae-yong.jpg)
Meski tidak terlibat langsung dalam keberhasilan Indonesia itu, Shin Tae-yong tetap dinilai punya andil besar. Apa saja andil pelatih asal Korea Selatan itu?
1. Pemain Muda Berpengalaman
Keberanian Shin Tae-yong dalam memangkas dua generasi di Timnas Indonesia membuat nama-nama pemain muda bermunculan dan punya pengalaman di level senior.
Ini terlihat dengan 60% dari 20 pemain yang dipanggil Indra Sjafri ke Timnas Indonesia U-22 merupakan pemain didikan Shin Tae-yong di level senior.
Pemain-pemain muda dengan jam terbang mumpuni ini pada akhirnya menjadi tulang punggung dari keberhasilan Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas.
2. Mental dan Konsistensi
Baca Juga: Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Argentina: Garuda Sempat Diacak-acak Diego Maradona
Bukan rahasia lagi bahwa Shin Tae-yong menekankan kekuatan mental dan konsistensi level tinggi kepada setiap pemain arahannya di Timnas Indonesia.
Selain pengalaman dan teknik, kualitas dan kesiapan mental menjadi modal utama untuk prestasi. Hal itu terlihat jelas di tubuh Timnas Indonesia U-22.
Khususnya di pertandingan-pertandingan krusial seperti saat melawan Vietnam di babak semifinal dan final melawan Thailand.
3. Lemparan ke Dalam
Shin Tae-yong berusaha untuk memaksimalkan setiap momen yang didapatkan Timnas Indonesia untuk menyerang dan mencetak gol.
Salah satunya ia memaksimalkan situasi bola mati seperti lemparan ke dalam. Hal ini kemudian diaplikasikan oleh Indra Sjafri juga di Timnas Indonesia U-22.
