Suara.com - Mengenal lebih jauh sosok Le Pham Thanh Long, pemain Vietnam yang mendapat kartu merah saat takluk dari Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.
Piala Asia 2023 kembali berlanjut saat dua tim Asia Tenggara yakni Vietnam dan Indonesia bertemu di laga kedua grup D, Jumat (19/1) malam WIB.
Dalam pertandingan itu, Timnas Indonesia secara perkasa berhasil mengalahkan rivalnya dengan skor tipis 1-0 berkat gol penalti Asnawi Mangkualam di menit ke-42.
Penalti tersebut diberikan kepada skuad Garuda setelah Rafael Struick dilanggar oleh barisan pertahanan Vietnam di kotak terlarang.
Usai gol tersebut, Vietnam tampil ngotot dan bermain menyerang, terutama sejak awal babak kedua guna mendapatkan gol penyama kedudukan.
Permainan menyerang ini membuat tim berjuluk The Golden Stars beberapa kali kecolongan dan mendapat serangan balik dari Timnas Indonesia.
Salah satunya lewat aksi individu Marselino Ferdinan. Aksi individunya di menit terakhir waktu normal itu membuat pemain Vietnam, Le Pham Thanh Long melakukan pelanggaran.
Uniknya, Le Pham Thanh Long sendiri berstatus pemain pengganti, alias baru bermain selama 46 menit. Adapun kartu merah itu didapat karena dirinya telah mengoleksi dua kartu kuning.
Tak ayal, Vietnam pun bermain dengan 10 pemain di masa Injury Time babak kedua. Lantas, siapakah sosok Le Pham Thanh Long tersebut?
Debutan di Timnas Vietnam
Le Pham Thanh Long merupakan pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Ia lahir di Quang Ngai, Vietnam pada 5 Juni 1996 atau saat ini berusia 27 tahun.
Sama seperti para pemain Vietnam lainnya, Le Pham Thanh Long banyak menghabiskan karier sepak bolanya di negara kelahirannya itu.
Ia mengawali kiprah di sepak bola bersama klub Hoang Anh Gia Lai pada usia 11 tahun. Di awal kariernya, Le Pham Thanh Long sempat mendapat kesulitan.
Kesulitan didapatkannya karena dirinya tak berkembang baik ketimbang rekan setimnya di level akademi seperti Chong Puong, Tuan Anh, dan Luong Xuan Truong.
Hal tersebut membuat Le Pham Thanh Long pun bekerja ekstra keras. Nahas baginya, di akademi Hoang Anh Gia Lai, banyak gelandang yang lebih bertalenta ketimbang dirinya.