Mendapat pesan tersebut, Mariar pun kemudian terbang ke Italia. Di negeri Pizza itu, ia berhasil membawa tim Indonesia menjuarai Turnamen Kamp AC Milan Internasional.
Mariar mengisahkan dirinya dan rekan-rekannya dari Indonesia mampu mengalahkan tim-tim kuat seperti Swedia, Amerika Serikat, Brasil, dan tuan rumah Italia hingga menjadi juara.
Pulang dari Italia dengan prestasi mentereng, Mariar kemudian mendapat tawaran untuk menimba ilmu di Pertamina Soccer School selama tiga tahun.
Usai menjalani pendidikan selama dua tahun, Mariar harus pulang ke rumahnya karena hanya sang adik yang bekerja sejak sang ayah meninggal dunia.
Alhasil, Mariar undur diri dari tim Pertamina Soccer School pada tahun 2016. Kemudian ia pun bekerja dan sempat menjadi penjaga toko.
Setelahnya, Mariar pun mencoba peruntungan menjadi Tentara. Siapa sangka, menjadi Tentara adalah cita-citanya sejak kecil.
Ia pun mencoba daftar dengan memasukkan prestasinya di sepak bola. Lagi-lagi, Mariar mendapat kesulitan untuk daftar dari sang ibunda yang tak ingin melihatnya menjadi Tentara.
Setelah meyakinkan sang ibunda, Mariar pun mendapat restu dan menjadi Tentara melalui jalur Otonomi Khusus (Otsus).
Kontributor: Felix Indra Jaya
Baca Juga: Heboh! Ganjar-Mahfud Turun Dari Helikopter Temui Massa Pendukung di Banyuwangi