“Saat mereka berpuasa, kita harus berhati-hati untuk tidak memberi mereka makanan yang kaya energi seperti gorengan atau makanan tinggi gula," kata Dr Iqbal.
"Karena tubuh sudah lama tidak mendapat makanan dalam sehari, begitu kelebihan makanan masuk ke dalam tubuh dan tidak habis, akan disimpan [sebagai lemak]."
“Kami harus berhati-hati, terutama selama bulan Ramadan, agar para pemain tidak mengalami kelebihan lemak. Satu-satunya cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan memastikan mereka juga mengonsumsi makanan yang tepat.”
4. Menjaga Niat dan Pikiran

Selalu menjadi tantangan bagi para pemain Muslim untuk menghadapi kerasnya sepak bola profesional selama bulan Ramadan.
Namun, bagi pemain Everton Abdoulaye Doucoure, puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi seorang muslim sehingga dirinya tidak merasa keberatan atau mengeluh melakukannya meski punya kewajiban bertanding sebagai pesepak bola.
Abdoulaye Doucoure menjelaskan bahwa dirinya tetap kuat secara fisik selama berpuasa di bulan Ramadan karena konsisten atau terbiasa melakukannya dari musim ke musim.
Baca juga: LIB Maunya Duel Persib vs Persija dengan Penonton, Tapi...
Meski demikian, dia mengakui bertanding di tengah kondisi tak mendapatkan asupan energi selama 12 jam lebih, terkadang menjadi tantangan tersendiri, khususnya ketika kompetisi memasuki musim panas.
Baca Juga: Bahas Kiprah Ten Hag di Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer Kirim Doa
"Saya berpuasa setiap hari. Saya tidak melewatkan satu hari pun. Terkadang bermain sepak bola terasa sulit karena Ramadan terjadi di musim panas dan pramusim," kata Abdoulaye Doucoure kepada BBC.
"Namun saya selalu beruntung bisa berlatih di bulan Ramadan dan tidak pernah ada masalah dengan kesehatan saya. Saya bersyukur untuk itu," ujarnya.