“Itulah yang perlu kami perbaiki karena entah kami memulai seperti itu atau mengubahnya, kami harus merasa senyaman saat bermain dengan cara lain, terutama saat kami kehilangan empat pemain sayap.”
Perubahan sistem formasi dari empat bek menjadi tiga bek, membuat Oxford United kini bermain mirip dengan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Meski demikian, Des Buckingham tidak menjelaskan bahwa perubahan ini merupakan efek kedatangan Marselino Ferdinan awal musim ini, tetapi lebih karena kebutuhan tim akibat badai cedera.
“Baik itu 3-4-3 atau 3-5-2, menentukan formasi adalah satu hal, tetapi bagaimana Anda ingin bermain dalam formasi itu adalah hal lain," kata Buckingham.
“Bukan hanya dengan bola, tetapi bagaimana Anda menekan, bagaimana Anda bertahan dalam blok, apa yang ingin Anda lakukan dari posisi rendah, dan kemudian saat Anda masuk ke lini tengah dan sepertiga akhir, ada banyak hal yang harus dilakukan."
“Menjelang pertandingan ini, kami berlatih selama satu hari di lapangan dan ada godaan untuk mengubah formasi, tetapi dengan banyaknya detail yang harus kami lakukan, saya merasa itu bukan cara yang tepat untuk memulai melawan tim yang sedang berada di posisi mereka saat ini."
“Yang kami tahu adalah kami memiliki waktu seminggu penuh menjelang pertandingan berikutnya, jadi itu memberi kami kesempatan dan pilihan jika kami ingin melakukannya, untuk meluangkan waktu guna melakukannya dengan benar.”