Trofi pertama diraih pada 1977 saat menjuarai KNVB Cup, mengalahkan PEC Zwolle di partai final.
Setelah beberapa dekade naik turun, kebangkitan besar terjadi pada era 2000-an. Steve McClaren, pelatih yang membawa visi baru, memimpin Twente merebut gelar Eredivisie musim 2009/10.
Prestasi ini sangat istimewa karena mereka mengalahkan dominasi klub tradisional seperti Ajax, PSV, dan Feyenoord.
Selain gelar liga, Twente juga meraih KNVB Cup pada 2001 dan 2011, serta Johan Cruyff Shield pada 2010 dan 2011, menandai era konsistensi di papan atas sepak bola Belanda.
FC Twente juga memiliki pengalaman panjang di kompetisi Eropa. Klub ini kerap tampil di Liga Champions dan Liga Europa, serta pernah mencatatkan kemenangan melawan tim besar seperti Internazionale, Tottenham Hotspur, dan Schalke 04.
Prestasi tersebut memperkuat reputasi Twente di kancah internasional sebagai salah satu klub Belanda yang berdaya saing tinggi.
Twente memiliki ikatan istimewa dengan Indonesia. Sejak 1990-an, klub ini menjalin hubungan baik dengan PSSI dan melakukan tur ke Indonesia pada 1995.
Salah satu nama ikonik, Ruud Vormer, yang memiliki istri berdarah Indonesia, bahkan pernah menyatakan ketertarikannya untuk berkarier di Liga Indonesia.
Stadion kebanggaan mereka, De Grolsch Veste, berkapasitas 30.205 penonton, menjadi pusat dukungan suporter fanatik mereka, Ultras Vak-P. Tak jarang, suporter asal Indonesia turut hadir di stadion ini untuk memberikan dukungan langsung.
Baca Juga: Marselino Ferdinan 'Tampar' Hatters, Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY Kini Dia...
Selain itu, akademi sepak bola FC Twente memainkan peran penting dalam pengembangan talenta muda Indonesia.