Alasan Patrick Kluivert Enggan Cari Pengganti Egy Maulana Vikri, Pentingkan Keseimbangan Tim

Selasa, 18 Maret 2025 | 09:02 WIB
Alasan Patrick Kluivert Enggan Cari Pengganti Egy Maulana Vikri, Pentingkan Keseimbangan Tim
Alasan Patrick Kluivert Enggan Cari Pengganti Egy Maulana Vikri, Pentingkan Keseimbangan Tim. [Instagram Egy Maulana Vikri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengklaim bahwa Patrick Kluivert tidak mencari pengganti Egy Maulana Vikri yang cedera karena ingin menjaga kekompakan dan kebersamaan di Timnas Indonesia.

Tanpa Egy Maulana Vikri, Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert hanya memboyong 29 pemain ke Sydney jelang laga kontra Australia dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Awalnya, Kluivert memanggil 30 pemain termasuk Egy Maulana Vikri. Namun, winger Dewa United itu harus dicoret karena mengalami cedera.

Kondisinya yang masih belum memungkinkan membuat eks pemain Lechia Gdansk itu ditinggal.

Meski begitu, Kluivert diketahui tidak mencari pengganti untuk Egy. Menurutnya, 29 pemain yang ada saat ini sudah cukup banyak.

Terlebih, nantinya cuma ada 23 pemain yang boleh didaftarkan. Oleh sebab itulah Egy Maulana Vikri tidak ada gantinya.

"Saya rasa 29 pemain itu skuad yang cukup besar. Kan nanti itu jadi 23," kata Erick Thohir di Hotel Fairmont, Jakarta, Minggu (16/3/2025).

"Kebersamaan tim yang harus dijaga, jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan," sambung mantan presiden Inter Milan tersebut.

Absennya Egy tentu menjadi kehilangan bagi Timnas Indonesia. Pemain berusia 24 tahun itu merupakan salah satu andalan di lini serang.

Baca Juga: Erick Thohir Singgung Kevin Diks dan Sandy Walsh: Saya Tidak Tahu

Namun, Kluivert tampaknya lebih memilih untuk tetap fokus dengan pemain yang ada daripada harus melakukan perubahan mendadak.

Selain Egy yang dicoret, dua pemain yang dipastikan juga absen saat Timnas Indonesia menghadapi Australia adalah Justin Hubner dan Ragnar Oratmangoen yang dihukum larangan bertanding satu laga akibat akumulasi kartu.

Pertandingan melawan Australia akan berlangsung di Sydney Football Stadium pada 20 Maret. Timnas Indonesia harus memaksimalkan pemain-pemain yang ada.

"Makanya jumlahnya 29, sayang Egy cedera. Nah, tentu dengan jumlah 29 itu nanti ada dikurangi dua yang kartu kuning, jadi tinggal 27," jelasnya.

"Ini tinggal cari empat lagi untuk dikurangi," pungkas lelaki yang juga menteri BUMN tersebut.

Australia merupakan lawan yang tangguh dan bermain di kandangnya sendiri. Timnas Indonesia harus memaksimalkan pemain yang tersedia untuk meraih hasil positif.

Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup C dengan enam poin, hanya tertinggal satu angka dari Australia yang berada di peringkat kedua.

Setelah melawan Australia, Timnas Indonesia akan kembali berlaga melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 25 Maret 2025.

Dua pertandingan ini sangat krusial karena akan menentukan nasib skuad Garuda dalam perjuangan mereka lolos langsung ke Piala Dunia 2026.

Jika ingin mengamankan tiket langsung ke turnamen prestisius tersebut, Timnas Indonesia harus finis di posisi kedua klasemen akhir Grup C.

Namun, mengalahkan Australia dan Bahrain bukanlah tugas yang mudah. Apalagi, Timnas harus bermain tanpa beberapa pemain kunci.

Rekor Pertemuan Australia vs Timnas Indonesia: Statistik dan Peluang Garuda

Pemain Timnas Indonesia turun dari pesawat di Bandara Sydney, Australia. (Istimewa)
Pemain Timnas Indonesia turun dari pesawat di Bandara Sydney, Australia. (Istimewa)

Dalam sejarah pertemuan antara Timnas Indonesia dan Australia, tim Negeri Kanguru memiliki keunggulan yang cukup signifikan.

Berdasarkan data dari laman 11v11, kedua tim telah bertemu sebanyak 20 kali dengan dominasi Australia yang cukup jelas.

Dari total 20 pertandingan yang telah dimainkan, Timnas Indonesia hanya mampu meraih satu kemenangan, sementara empat laga berakhir imbang, dan 15 pertandingan lainnya dimenangkan oleh Australia.

Kemenangan satu-satunya bagi Garuda terjadi pada 30 Agustus 1981 dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia, di mana Indonesia berhasil menang tipis dengan skor 1-0.

Sejak kemenangan bersejarah tersebut, Timnas Indonesia belum lagi mampu menaklukkan Australia dalam 10 laga terakhir. Catatannya, delapan kali mengalami kekalahan dan hanya dua kali bermain imbang.

Pada pertemuan terbaru yang berlangsung pada 10 September 2024, Timnas Indonesia menunjukkan performa solid dengan berhasil menahan imbang Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Hasil ini menjadi modal berharga bagi skuad Garuda untuk menghadapi laga selanjutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dengan pertemuan selanjutnya yang semakin dekat, Australia tentu akan mengincar kemenangan untuk memastikan posisi mereka di fase berikutnya. Sementara itu, Indonesia juga memiliki ambisi besar untuk tetap bersaing dalam kualifikasi ini.

Hasil imbang atau bahkan kemenangan akan menjadi pencapaian krusial bagi Timnas Indonesia dalam menjaga asa untuk melaju ke babak selanjutnya.

Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Garuda memiliki peluang untuk mengulang hasil positif seperti di pertemuan terakhir mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI