Suara.com - Sebanyak tiga pemain naturalisasi, Ragnar Oratmangoen, Kevin Diks dan Calvin Verdonk buka suara bahwa mereka tidak paham dengan keputusan PSSI yang dipimpin Erick Thohir memecat Shin Tae-yong pada awal Januari 2025.
Hal itu disampaikan Ragnar Oratmangoen dan kawan-kawan dalam sebuah podcast bersama media Belanda, Ziggo Sport sebelum FIFA Matchday Maret 2025, yang baru tayang di kanal YouTube mereka pada Kamis (20/3/2025).
Pada awalnya, host podcast tersebut bertanya terkait pendapat ketiga pemain tentang keputusan PSSI yang dipimpin Erick Thohir perihal pemecatan Shin Tae-yong.
PSSI dan Erick Thohir sebelumnya mengklaim Shin Tae-yong dan skuad Timnas Indonesia punya masalah komunikasi.
STY diketahui cuma berkomunikasi menggunakan bahasa Korea Selatan, sehingga butuh ada sosok yang menjembatani obrolan dirinya dengan para pemain lokal maupun naturalisasi yang merupakan mayoritas berdarah Belanda.
Namun, Ragnar Oratmangoen menegaskan tidak ada masalah signifikan perihal komunikasi. Mereka bahkan merasa Shin Tae-yong adalah pelatih yang menyenangkan.
"Kami semua berpikir hal yang sama, kenapa [memecat Shin Tae-yong] sekarang? Di sisi lain, ya itu mungkin adalah jalan yang kami tempuh. Jalan yang ditempuh presiden (Ketua Umum PSSI Erick Thohir)," kata Ragnar Oratmangoen.
"Mungkin karena kami orang Eropa dan dia dari Asia, jadi metode kerjanya sangat berbeda. Tapi saya pikir, dia itu bagus untuk kelompok ini," kata Ragnar Oratmangoen.
Calvin Verdonk juga menegaskan bahwa Shin Tae-yong adalah pelatih yang tahu tempat untuk mencairkan suasana dan bersikap serius.
Baca Juga: Kondisi Mengerikan Sandy Walsh, Nasib Buruk Hantui Timnas Indonesia
Hal itu juga membantah narasi seperti disebut Marc Klok bahwa Shin Tae-yong seorang diktator yang memaksakan kehendak.
"Ya, dia juga sering bercanda dan hal semacam itu. Jadi menurut saya, dinamikanya baik-baik saja denganya," kata Verdonk.
Lebih jauh, Ragnar Oratmangoen kembali menegaskan bahwa kendala bahasa tidak terlalu menjadi soal saat Shin Tae-yong masih menjadi pelatih Timnas Indonesia.
"Ya itu hal yang normal, [ada perbedaan] sehingga kita tidak terbiasa dengan hal itu. Tapi saya pikir bahwa dia masih [sosok yang] baik untuk tim ini."
Kevin Diks tidak tinggal diam membela Shin Tae-yong. Dia, yang meski belum lama mengenal sang pelatih, punya kesan positif terhadap juru taktik asal Korea Selatan itu.
"Saya melihat dia bisa tertawa dengan baik di grup. Saya di sana baru empat atau lima hari," kata Kevin Diks.