Timnas Indonesia menyisakan dua pertandingan krusial di grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Anak asuh Patrick Kluivert itu akan menghadapi China di laga kandang, lalu bertandang ke Jepang pada 10 Juni 2025.
Di atas kertas, tim Garuda masih memiliki kans untuk bisa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Setidaknya bisa ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menghadapi China dan Jepang, dua tim yang di pertandingan pertama mengalahkan Timnas Indonesia, Kluivert harus punya cara untuk bisa hasil maksimal.
Kekuatan Timnas Indonesia sendiri bertambah dengan masuknya 3 pemain naturalisasi, Emil Audero, Joey Pelupessy dan Dean James. Dua nama terakhir sudah menjalani debut bersama Timnas Indonesia.
Emil Audero besar kemungkinan akan dimainkan Kluivert saat menghadapi China, hal ini lantaran Maarten Paes tak diturunkan akibat akumulasi kartu.
Setelah menghadapi China, tim Garuda akan hadapi Jepang yang sudah dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026. Meski begitu Jepang dipastikan akan mencoba meraih kemenangan di laga terakhir mereka.
Jelang pertandingan melawan Jepang, media lokal di sana menyoroti perihal banyaknya pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.
![Skuad Timnas Indonesia dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia .elawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/25/69352-timnas-indonesia-vs-bahrain-kualifikasi-piala-dunia-2026-skuad-garuda.jpg)
"Gila! Timnas Indonesia berencana memanggil 11 pemain naturalisasi lagi untuk menghadapi Jepang," ulas salah satu media Jepang, soccerdigestweb, Senin (31/3).
Sumber dari media Jepang itu ialah pemberitaan media Korsel, Xsports News. Menurut mereka demi mengincar kemenangan atas Jepang, PSSI akan memanggil kembali pemain naturalisasi.
Baca Juga: Calvin Verdonk: Timnas Indonesia Dapat Energi Lebih dari Pemain ke-12
"Indonesia yang mengalahkan Bahrain untuk meningkatkan harapan lolos ke Piala Dunia untuk kali pertama, sekali lagi akan membuat kebijakan naturalisasi dalam skala besar,"