Suara.com - Kiper Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya, Ernando Ari, secara jujur mengakui telah membuat blunder konyol yang berujung gol indah dari pemain muda Persija Jakarta, Rayhan Hannan.
Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (12/4), Ernando keluar dari sarangnya secara ceroboh, namun gagal mengamankan bola.
Kesalahan fatal iitu langsung dimanfaatkan Hannan dengan penyelesaian dari sudut sempit yang membuat gawang Persebaya kebobolan.
Ernando secara terbuka mengakui kesalahannya yang berujung gol bagi tim lawan. Ia mengaku terlalu gegabah keluar dari sarang tanpa mampu mengamankan bola, sehingga Hannan dengan mudah mengeksekusi peluang menjadi gol.
“Cukup kecewa karena berakhir dengan imbang. Apalagi tadi golnya kesalahan saya,” ujar Ernando kepada awak media usai pertandingan.
Beruntung bagi Persebaya, hanya berselang tiga menit kemudian Flavio Silva mampu membalas gol tersebut dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1—skor yang bertahan hingga laga usai.
Hasil ini menjadi hasil imbang kedua secara beruntun bagi Persebaya Surabaya, setelah sebelumnya mereka juga bermain seri 1-1 melawan PSIS Semarang pada laga sebelum libur Lebaran, tepatnya 12 Maret lalu di Gelora Bung Tomo.
Meskipun belum meraih kemenangan, Ernando tetap mengambil sisi positif. Menurutnya, tambahan satu poin tetap menjaga peluang Persebaya dalam persaingan papan atas klasemen Liga 1.

“Hasil seri ini tidak membuat kami kecewa maupun terlalu senang. Tapi setidaknya, posisi kami di klasemen masih aman,” tambahnya.
Baca Juga: Rayhan Hannan Cetak Gol Indah: Layak Raih Puskas Award
Ernando juga memberikan apresiasi tinggi kepada ribuan Bonek, suporter setia Persebaya, yang hadir langsung ke Jakarta untuk memberikan dukungan di laga tandang tersebut.
“Mereka sangat membantu dan membuat kami bersemangat. Itu adalah dukungan terbaik bagi kami,” kata Ernando.

Selain penampilannya di level klub, posisi Ernando Ari di Timnas Indonesia juga tengah menjadi sorotan.
Kedatangan Emil Audero, kiper kelahiran Italia yang dinaturalisasi dari klub Serie B Palermo, menambah panas persaingan di bawah mistar gawang Garuda.
Menanggapi persaingan tersebut, Ernando mengaku tidak tertekan, justru merasa tertantang untuk terus belajar dan berkembang bersama kiper-kiper lainnya di Timnas.
“Senang saja bisa dapat ilmu dari mereka. Kalau saya diberi kesempatan, saya akan banyak belajar dari mereka,” ungkapnya.
Saat ini, skuad Timnas memiliki kedalaman kiper yang cukup mumpuni. Selain Audero, ada Maarten Paes yang tampil impresif dengan dua clean sheet dari enam laga dan sempat menggagalkan penalti melawan Arab Saudi.
Di sisi lain, peluang Ernando maupun Nadeo Argawinata untuk bertahan sebagai bagian dari tim utama Garuda semakin menipis.
Statistik menunjukkan, Ernando sudah tampil dalam 13 pertandingan bersama Timnas senior dengan 5 clean sheet dan kebobolan 18 gol.
Sedangkan Nadeo, yang sempat jadi pilihan utama era awal Shin Tae-yong, mencatatkan 24 caps dengan 9 clean sheet dan 30 kali kebobolan.