Tak sedikit pula yang menilai bahwa pelatih sekelas Pastoor adalah aset berharga yang tak boleh disia-siakan. “Untung langsung direkrut, kalau enggak pasti nyesel. Orang kayak gini gak bisa dilewatkan,” ujar komentar lain.
Filosofi Taktik Alex Pastoor

Dalam berbagai kesempatan, Alex Pastoor menegaskan bahwa dirinya bukan penganut formasi tunggal. Ia lebih menekankan pentingnya fleksibilitas dan efektivitas strategi dibanding terpaku pada angka-angka formasi di atas kertas.
"Formasi hanyalah alat. Yang terpenting adalah bagaimana strategi itu diterapkan oleh pemain di lapangan. Saya tidak peduli apakah harus pakai formasi 5-3-2 atau bahkan 9-0-1, selama bisa menang, saya akan ambil," ujar Pastoor dalam wawancara bersama kanal YouTube Love Televisie.
Ia mencontohkan bahwa formasi yang terkesan defensif seperti 5-3-2 bisa saja menghasilkan permainan menyerang, tergantung bagaimana para pemain mengimplementasikannya. Pandangan ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman taktik yang mendalam di era sepak bola modern.
Bersama Patrick Kluivert, Pastoor membawa misi besar: membawa Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026. Sebuah ambisi yang mungkin terdengar berani, tetapi bukan tidak mungkin dicapai, apalagi dengan dukungan staf pelatih yang berpengalaman di Eropa.
Pastoor menyadari bahwa melatih tim nasional berbeda dengan menangani klub. Keterbatasan waktu persiapan menuntut pendekatan yang lebih cermat dan strategis.
Karena itu, ia aktif berdiskusi dan bertukar ilmu dengan pelatih-pelatih elite dunia demi terus mengasah kemampuannya.
“Waktu dengan pemain sangat terbatas, jadi semua harus efisien, termasuk komunikasi dan taktik,” ungkapnya.
Baca Juga: Jelang Manchester United vs Wolverhampton Malam Ini: Jadwal, Prediksi, dan Head to Head
Kontributor : Imadudin Robani Adam