Bermain sebagai pemain kidal, Nafi memiliki kemampuan fleksibel. Di musim lalu, saat membela FC Thun U-17, ia tampil sebagai bek kiri dan mencatatkan 24 penampilan, dengan torehan 4 gol di kompetisi kelompok usia U-17 Swiss.
Musim ini, perannya sedikit berubah. Di FC Munsingen, ia lebih sering ditempatkan sebagai winger kanan, yang membuat performanya kian impresif. Dari 9 pertandingan, ia sukses mencetak 6 gol dan 2 assist, sebuah peningkatan mencolok dari musim sebelumnya.
Perjalanan Karier Nafi Nahdi
Nafi memulai perjalanan sepak bolanya sejak usia sangat muda. Di usia 6-9 tahun, ia bermain untuk klub Muri Gumligen di Swiss. Setelah itu, ia bergabung dengan FC Koniz pada usia 9-15 tahun, dan kemudian melanjutkan pengembangan kemampuan sepak bolanya bersama FC Thun dari usia 15 hingga 17 tahun.
Perkembangan pesatnya terlihat ketika ia mulai bermain di tim utama FC Munsingen, di mana posisi dan gaya bermainnya yang ofensif mengundang perhatian. Gaya bermainnya bahkan kerap dibandingkan dengan Dean James, bek kiri Timnas Indonesia yang juga bisa berperan sebagai winger.
Dengan segala potensi dan jejak prestasinya di level klub, Nafi Nahdi menjadi aset berharga yang bisa memperkuat skuad muda Garuda di masa depan.
Meski stok bek kiri Timnas saat ini tergolong melimpah, fleksibilitas Nafi yang bisa bermain sebagai winger kanan atau kiri membuatnya tetap relevan dan menjanjikan.
Lebih dari itu, keinginan pribadinya untuk membela Timnas Indonesia seharusnya menjadi sinyal kuat bagi PSSI untuk segera melakukan pendekatan. Apalagi, ayahnya masih memegang paspor Indonesia, memperkuat peluang untuk memprosesnya tanpa hambatan besar selama batas usia kewarganegaraan belum dilampaui.
Langkah cepat dan strategis dari federasi diperlukan agar Nafi Nahdi tidak lepas ke negara lain, terlebih ia juga berhak memilih Jerman — negara dengan sistem pembinaan sepak bola kelas dunia.
Baca Juga: Patrick Kluivert Potensi Lepas 2 Pemain Timnas Indonesia ke Malaysia
Kontributor: Aditia Rizki