Sejak terpuruk di November 2024, manajemen Leicester mencoba untuk melakukan penyegaran di jajaran tim pelatih.
Steve Cooper digantikan oleh Ben Dawson yang menjadi caretaker. Tugas Dawson sebagai caretaker berakhir setelah manajemen menunjuk eks bomber Manchester United, Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih.
Terhitung melatih sejak 1 Desember 2024, van Nistelrooy hanya mempersembahkan 3 kemenangan untuk Leicester City.
Tak hanya itu selama dilatih oleh van Nistelrooy, Leicester City dari 22 pertandingan hanya mencetak 15 gol dan kebobolan 47 gol. Miris.
Lantas apa yang membuat mantan juara Liga Inggris 9 tahun lalu itu sampai terdegradasi?
Sejak awal musim ini, Leicester City menatap dengan kondisi compang-camping. Manajemen tidak jor-joran membeli pemain.
The Foxes jadi salah satu klub di musim ini dengan pengeluaran belanja pemain terendah. Tercatat hanya Newcastle, Everton dan Liverpool jadi tim dengan belanja pemain sangat sedikit.
Dengan status tim promosi dari Divisi Championship musim lalu, Leicester awalnya ingin bisa bertahan dan coba mengulang kisah manis di musim 2015/2016.
Nahas pemain di Leicester City tidak semuanya memberikan kontribusi maksimal. Hanya sedikit pemain yang menonjol pada musim ini, seperti kiper Mads Hermansen atau gelandang Bilal El Khannouss.
Baca Juga: Liverpool Diambang Juara Liga Inggris, Arne Slot: Ini Momen yang Istimewa
Sementara pemain senior seperti Wilfred Ndidi atau Harry Winks kurang berikan kontribusi. Apalagi striker andalan mereka, Jamie Vardy sudah memasuki masa senja.