Menariknya, hingga kini Struijk belum pernah tampil untuk tim senior Belanda, meski memiliki rekam jejak membela tim kelompok umur negara tersebut. Kondisi ini membuka peluang besar bagi Timnas Indonesia untuk mencoba merekrutnya.
Struijk memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek dan neneknya di pihak ayah. Dengan status ini, dan mengingat ia pernah menyatakan tidak tertarik membela Belgia — negara tempat ia lahir — opsi memperkuat skuad Garuda tetap terbuka lebar.
Apalagi, Indonesia saat ini tengah membangun kekuatan baru demi ambisi lolos ke Piala Dunia 2026. Kehadiran bek berpengalaman Premier League seperti Struijk tentu akan menjadi suntikan kekuatan luar biasa.
Jejak Karier Struijk: Dari Belanda ke Premier League
Pascal Struijk lahir di Deurne, Belgia, pada 11 Agustus 1999. Ia memulai kariernya di akademi ADO Den Haag sebelum direkrut oleh Ajax Amsterdam pada usia muda. Performa solid di level U-17 dan U-19 mengantarnya mencetak enam gol dan satu assist dari 16 pertandingan, menarik minat Leeds United.
Pada 2018, Struijk memutuskan hijrah ke Inggris dan bergabung dengan Leeds, yang saat itu masih bermain di Championship. Mulanya ia beraksi di tim pengembangan, namun ketangguhannya membawanya promosi ke tim utama.
Musim 2019–2020 menjadi momen penting. Struijk berkontribusi besar dalam membantu Leeds promosi ke Premier League, dan sejak itu, ia mencatatkan lebih dari 120 penampilan di semua kompetisi untuk klub tersebut.
Kecintaan Leeds terhadap Struijk ditegaskan dengan perpanjangan kontrak hingga tahun 2027, menunjukkan betapa pentingnya dirinya dalam proyek jangka panjang klub.
Baca Juga: Bocoran Eksklusif dari Belanda: Simon Tahamata Jadi Dirtek Timnas Indonesia?