Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir

Jum'at, 02 Mei 2025 | 14:47 WIB
Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
Pascal Struijk, yang memiliki darah keturunan Indonesia dari garis kakek-neneknya yang berasal dari Surabaya, disebut-sebut siap menjalani proses naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. (Ig Pascal Struijk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atmosfer panas mulai terasa menjelang laga penentuan antara Timnas Indonesia melawan China pada 5 Juni 2025 mendatang dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan krusial ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dan diprediksi menjadi salah satu laga paling menentukan nasib dua tim yang kini berada dalam tekanan besar.

Timnas Indonesia saat ini menempati posisi keempat klasemen sementara Grup C dengan koleksi sembilan poin, hasil dari delapan pertandingan. Posisi ini masih cukup menjanjikan untuk menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya.

Sebaliknya, China berada di dasar klasemen dengan hanya mengumpulkan enam poin, membuat laga kontra Indonesia menjadi momen hidup dan mati bagi skuad The Dragon.

Media China sebut Pascal Struijk bisa perkuat timnas Indonesia saat lawan China dan Jepang. (Instagram/@pascalstruijk)
Media China sebut Pascal Struijk bisa perkuat timnas Indonesia saat lawan China dan Jepang. (Instagram/@pascalstruijk)

Menambah bumbu panas laga ini, rumor bergabungnya pemain berdarah Indonesia, Pascal Struijk, ke dalam skuad Garuda semakin ramai dibicarakan.

Bek tengah yang bermain untuk klub Inggris Leeds United ini tengah menjadi sorotan media, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di China dan Belanda.

Struijk, yang memiliki darah keturunan Indonesia dari garis kakek-neneknya yang berasal dari Surabaya, disebut-sebut siap menjalani proses naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Dengan postur tinggi menjulang 1,91 meter dan pengalaman bertanding di kompetisi elite seperti English Championship dan Premier League, Struijk dianggap sebagai aset penting yang bisa memperkokoh lini belakang Timnas Indonesia.

Pemain berusia 25 tahun ini sebelumnya berharap masuk dalam skuad timnas Belanda. Namun, persaingan ketat di lini pertahanan Oranje membuat peluangnya menipis.

Kini, pintu menuju Timnas Indonesia terbuka lebar, apalagi setelah ia tertangkap kamera duduk berdampingan dengan pelatih Patrick Kluivert saat Leeds United menjamu Oxford United pekan lalu.

Baca Juga: Siapa Ibrahim Diarra? Pernah Main di Indonesia Kini Antar Barcelona Juara UEFA Youth League

Langkah tersebut makin menguatkan spekulasi bahwa Struijk serius mempertimbangkan untuk membela Garuda dalam laga-laga krusial ke depan.

Apabila proses administrasi naturalisasi berjalan lancar, sang pemain bisa langsung tampil saat Indonesia menjamu China dan Jepang pada Juni mendatang.

Kabar ini ternyata menimbulkan kekhawatiran di kubu lawan, khususnya media China. Media lokal di sana menilai bahwa kehadiran pemain sekelas Struijk bisa menjadi ancaman serius bagi peluang China untuk mencuri poin dari laga tandang mereka di Jakarta.

Dengan menyebut situasi ini sebagai "mimpi buruk baru bagi The Dragon", media China menggambarkan betapa berbahayanya Timnas Indonesia jika diperkuat oleh bek sekelas Eropa.

China yang sebelumnya masih menaruh asa untuk merangkak naik di klasemen harus menghadapi kenyataan pahit bahwa mereka bisa semakin terbenam jika gagal meraih poin dalam dua laga sisa.

Kehadiran Struijk di skuad Garuda bisa membuat pertahanan Indonesia lebih tangguh dan terorganisir, sesuatu yang memang menjadi kekurangan tim dalam beberapa laga terakhir.

Di sisi lain, Indonesia mendapatkan suntikan semangat baru dari wacana kedatangan pemain naturalisasi.

Upaya PSSI dalam memperkuat tim dengan talenta diaspora sudah beberapa kali membuahkan hasil, seperti bergabungnya Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Rafael Struick.

Kini, Struijk bisa menjadi bagian dari strategi panjang untuk meningkatkan kualitas tim nasional secara menyeluruh.

Meski proses naturalisasi tak semudah membalikkan telapak tangan, optimisme tinggi terus digaungkan oleh berbagai pihak.

Jika berhasil bergabung tepat waktu, Struijk bisa menjadi pembeda saat menghadapi tekanan dari tim-tim besar seperti China dan Jepang di laga tersisa.

Langkah strategis Indonesia ini juga menjadi cerminan dari tren global dalam dunia sepak bola, di mana banyak negara memanfaatkan talenta diaspora untuk memperkuat kekuatan nasional mereka.

Timnas Indonesia pun tidak ingin tertinggal dalam persaingan ini, terlebih dalam upaya untuk tampil di Piala Dunia 2026 yang menjadi target besar sepak bola nasional.

Dengan segala dinamika ini, laga timnas Indonesia vs China pada 5 Juni mendatang bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah duel harga diri, peluang terakhir, dan panggung unjuk gigi generasi baru sepak bola Indonesia.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI