Suara.com - Elkan Baggott, bek andalan Timnas Indonesia yang kini bermain di EFL League One bersama Blackpool, mengungkap sisi lain dari kehidupannya sebagai pesepak bola profesional. Di balik sorotan lampu stadion dan kerasnya kompetisi Liga Inggris, Baggott harus menghadapi tekanan yang tak sedikit. Dalam perjalanan karier yang penuh tantangan, ia memilih keluarga dan orang-orang terdekat sebagai penyeimbang hidupnya.
Sebagai seorang atlet yang berlaga di kompetisi elite, tekanan fisik dan mental bukanlah hal baru. Latihan intens setiap hari, performa yang terus dipantau, dan ekspektasi tinggi dari pelatih hingga suporter membuat dunia sepak bola menjadi ladang stres tersendiri.
Dalam kondisi seperti ini, Baggott menjadikan keluarga, pacar, dan bahkan hewan peliharaan sebagai tempat kembali untuk menjaga keseimbangan emosional.

Saat ini, Elkan Baggott masih terikat kontrak dengan Ipswich Town, klub yang kini bermain di kasta tertinggi Liga Inggris (Premier League), meski sedang menjalani masa peminjaman di Blackpool yang berlaga di League One.
Meski tampil dalam 20 pertandingan sepanjang musim 2024/2025, kontribusinya sempat terganggu akibat cedera yang membuatnya harus menepi dari lapangan.
Meski begitu, kehadiran orang-orang yang ia cintai tetap menjadi fondasi kuat dalam menghadapi masa sulit. Tidak hanya itu, Baggott juga menekankan pentingnya kedisiplinan diri sebagai bagian dari kesuksesan jangka panjang.
Baginya, menjaga pola makan dan gaya hidup sehat adalah tantangan tersendiri, terutama di tengah rutinitas padat sebagai pesepak bola profesional.
![Haru! Elkan Baggott Masih Simpan Timnas Indonesia dalam Hatinya. [Dok. IG Elkan Baggott]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/01/14065-elkan-baggott.jpg)
Tidak bisa dipungkiri, banyak pemain muda yang memiliki talenta luar biasa namun gagal berkembang karena kurangnya etos kerja dan kedisiplinan.
"Saya yakin bakat hanya akan membawa Anda ke titik tertentu. Di akademi, saya melihat banyak pemain yang sangat berbakat, tapi mereka kurang disiplin dan etos kerja," kata Baggott dalam kanal Youtube Sherbet Lemon, dikutip Sabtu (3/5/2025).
Baca Juga: Legenda Timmas Belanda Doakan Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Singgung Permainan Lawan Bahrain
"Mereka tidak cukup berkorban. Jadi, bagi saya, kerja keras jauh lebih penting," ucap pemain yang terakhir kali membela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 (2024) ini.
Fenomena ini kerap ia saksikan sejak berada di akademi sepak bola. Menurutnya, bakat saja tidak cukup untuk menjamin karier yang sukses.
Komitmen, kerja keras, dan pengorbanan menjadi komponen utama yang membedakan pemain biasa dengan mereka yang mampu melangkah jauh.
Baggott sendiri merupakan pemain yang sangat peduli dengan perkembangan diri. Ia menargetkan untuk terus menjadi versi terbaik dari dirinya, baik secara fisik maupun mental.
Upaya tersebut terlihat dari komitmennya menjaga pola makan yang ketat, bahkan ketika banyak godaan datang.
Kesadaran akan pentingnya hidup seimbang juga membuatnya lebih matang dalam menghadapi tekanan profesional.
Sepak bola memang bukan sekadar permainan di atas lapangan. Di balik laga yang disiarkan ke jutaan pasang mata, terdapat cerita pribadi yang kompleks, mulai dari manajemen emosi, pengorbanan, hingga perjuangan menjaga motivasi.
Elkan Baggott adalah contoh nyata bagaimana mental tangguh dan lingkungan yang suportif dapat menjadi kunci bertahan dalam kerasnya dunia olahraga.
Sebagai pemain yang masih berusia muda dan memiliki prospek panjang, Baggott terus menunjukkan bahwa konsistensi bukan hanya tentang performa fisik, tetapi juga soal bagaimana seorang pemain mampu membangun fondasi kehidupan yang stabil di luar lapangan.
Nilai-nilai seperti dukungan keluarga, ketekunan, dan kesadaran diri menjadi pilar penting dalam membentuk karakter seorang atlet profesional.
Dalam konteks Timnas Indonesia, Baggott juga diharapkan tetap menjadi bagian penting dari skuad Garuda.
Penampilan terakhirnya di Piala Asia 2023 (yang digelar pada awal 2024) menunjukkan potensinya sebagai salah satu bek masa depan tanah air. Dengan pengalaman bermain di kompetisi Eropa dan mentalitas yang terasah, Baggott diyakini akan terus berkembang.
Kisah Baggott juga menjadi pengingat bahwa di balik keberhasilan seorang atlet, ada perjuangan panjang yang tak terlihat.
Kesuksesan tidak lahir dari bakat semata, tetapi dari dedikasi, kedisiplinan, dan dukungan moral yang tidak putus.