Suara.com - Pemain keturunan milik Timnas Indonesia, Ole Romeny mendambakan atmosfer luar biasa Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Dia pun menitip pesan kepada fans Garuda untuk mereplikasi semangat dalam memberi dukungan saat Timnas Indonesia menjamu China pada 5 Juni mendatang.
Timnas Indonesia akan menjamu China dalam laga lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kemungkinan besar duel ini tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 5 Juni 2025.
Ole Romeny berharap duel tersebut akan berlangsung seru seperti laga sebelumnya melawan Bahrain pada Maret 2025. Ketika itu, sang pemain menyumbang satu gol yang membuat Timnas Indonesia menang dengan nskor 1-0.
"Dukungan kalian (penggemar) di pertandingan sebelumnya sangat luar biasa dan benar-benar memberi kami kekuatan. Kami sangat menghargainya," kata Ole Romeny dilansir dari laman Kita Garuda.
![Fans Timnas Indonesia di tribun utara membentangkan spanduk "Maju Tak Gentar" saat koreografi menampilkan bendera merah putih berjumlah empat dalam laga Indonesia vs Argentina di FIFA Matchday Juni 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023) malam WIB. [Arief Apriadi/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/19/53596-fans-timnas-indonesia-di-tribun-utara-membentangkan-spanduk-maju-tak-gentar.jpg)
"Kami akan bermain dengan penuh percaya diri dan tidak akan mengecewakan kalian. Mari kita ulangi atmosfer hebat seperti saat melawan Bahrain,” sambung pria keturunan Medan, Sumatera Utara tersebut.
Laga melawan China sangat penting dimenangkan oleh Timnas Indonesia. Tiga poin tambahan akan membuka jalan tim Merah Putih ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kemenangan tersebut juga bisa membuka asa Timnas Indonesia buat lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Meski ada satu syarat lain yaitu mengalahkan Jepang di laga selanjutnya pada 10 Juni mendatang.
Namun, dengan adanya dukungan suporter Ole Romeny yakin bisa meraih hal tersebut. Baginya, dukungan dari Garuda Fans meningkatkan motivasi berkali-kali lipat.
Mantan pemain FC Utrecht itu tidak sabar segera tampil melawan China. Ia berharap hasil terbaik bisa segera didapatkan.
Baca Juga: Media Italia: Ada Faktor X yang Bisa Bikin Jay Idzes Gabung ke AC Milan
"Setiap pertandingan adalah kehormatan besar saat mengenakan kostum Indonesia. Saya sangat menantikan untuk bermain di Jakarta lagi," ujar Romeny.
"Tentunya, kami bakal tampil dengan penuh percaya diri dan semangat tinggi untuk meraih tiga poin,” pungkas Ole Romeny.
Peluang Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia masih punya peluang untuk tampil di Piala Dunia 2026, meski jalannya tak mudah.
Hingga matchday kedelapan babak kualifikasi zona Asia, skuad Garuda menempati peringkat keempat Grup C dengan 9 poin—hanya terpaut satu angka dari Arab Saudi dan empat poin dari Australia yang ada di posisi dua.
Dua laga tersisa akan jadi penentu nasib. Indonesia akan menjamu China pada 5 Juni di Stadion Utama Gelora Bung Karno, lalu menghadapi tantangan besar saat bertandang ke Jepang lima hari kemudian.
Sapu bersih dua laga bisa membuat total poin Indonesia menjadi 15, tetapi kelolosan tetap bergantung pada hasil yang didapat Australia dan Arab Saudi.
Australia dan Arab Saudi, dua pesaing terdekat, juga belum aman. Australia masih harus berhadapan dengan Jepang dan Arab Saudi—dua lawan yang bisa menjegal langkah mereka.
Sementara Arab Saudi menghadapi Bahrain sebelum duel langsung melawan Australia. Persaingan ketat ini membuat kans Indonesia untuk merebut posisi kedua masih hidup, meski tipis.
Namun secara realistis, posisi ketiga yang membuka pintu ke babak play-off adalah target yang lebih masuk akal. Untuk itu, kemenangan atas China wajib diraih, sementara hasil imbang melawan Jepang bisa menjadi bonus berharga.
Jepang memang sudah lolos, tapi tetap akan menjadi lawan tangguh, apalagi bermain di kandang sendiri.
Meski tantangannya berat, harapan belum sepenuhnya pupus. Enam poin tersisa adalah kunci apakah Indonesia bisa terus melangkah di jalur kualifikasi atau harus menunda mimpi ke Piala Dunia. Kini semuanya kembali kepada performa di lapangan—dan sedikit keberuntungan dari hasil tim lain.