Suara.com - Pelatih Fenerbahce, Jose Mourinho meluapkan kekesalannya pasca kekalahan yang dialami anak asuhnya saat melawan Besiktas dalam lanjutan Liga Turki.
Fenerbahce ditekuk Besiktas dengan skor 0-1, lewat gol yang dicetak Gedson Fernandes pada menit ke-44.
Pasca kekalahan itu, Jose Mourinho mengatakan bahwa ia sudah muak dengan kompetisi Liga Turki.
Menurut pelatih asal Portugal tersebut, kompetisi di Liga Turki sudah diketahui pemenanganya sebelum pertandingan dimulai.
"Kami adalah satu-satunya tim yang hari ini benar-benar berusaha untuk menang. Itulah mengapa kekalahan ini terasa tidak adil," kata Mourinho seperti dilansir dari voetbalprimeur.nl, Senin (5/5).
![Fenerbahce harus puas bermain imbang 1-1 melawan FC Twente dalam lanjutan Liga Europa, Jumat (4/10/2024). [Instagram Fenerbahce]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/04/31381-jose-mourinho.jpg)
Jose Mourinho pun kembali menyampaikan kritik pedas soal kepemimpinan wasit di Liga Turki.
"Sudah beberapa kali kami mendapatkan pelanggaran yang tidak menghasilkan penalti. Tetapi bagi tim lawan itu menjadi penalti. Sejujurnya lelah jika harus terus menerus mengeluh soal ini," ucap Mourinho.
"Tentu saja kami kalah dalam pertandingan kadang. Namun jika Anda jujur, kompetisi ini sudah memiliki hasil sebelum laga dimulai," tambahnya.
Apa yang dikelukan Jose Mourinho seolah jadi sinyal bahwa pelatih berjuluk The Spesial One itu musim depan akan hengkang dari liga Turki.
Baca Juga: 4 Pemain Timnas Indonesia di Liga Inggris Musim Depan, Pascal Struick Jadi Nama Terbaru?
Rumor Jose Mouirnho Latih Pascal Struijk
Beberapa tahun lalu, Timnas Indonesia mendapatkan kritik pedas dari seorang pelatih dunia.
Menurut si pelatih, kualitas pemain Timnas Indonesia tidak ada. Sang pelatih pun menyarankan agar Timnas Indonesia saat bertanding menyertakan gairah dan kebangaan.
"Jika Timnas Indonesia tidak punya potensi spesial, maka bermain lah dengan penuh kegairahan yang besar dan kebanggaan," kata si pelatih pdaa 24 Juli 2013.
Masih ingat dengan komentar pelatih tersebut? Siapakah dia?
![Kenapa Pascal Struijk Dijuluki Mr. Reliable? [Dok. IG Pascal Struijk]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/03/73103-kenapa-pascal-struijk-dijuluki-mr-reliable.jpg)
Dia adalah Jose Mourinho. Kritik pedas itu disampaikan Mourinho saat Timnas Indonesia melakoni laga uji coba melawan Chelsea.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Chelsea yang dilatih Jose Mourinho pesta gol 8-1 ke gawang Timnas Indonesia.
Beberapa tahun berlalu, pelatih dengan julukan The Spesial One itu kemudian melatih pemain keturunan Indonesia.
Ialah Jayden Oosterwolde, pemain keturunan Indonesia yang dilatih Jose Mourinho di Fenerbache.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Jose Mourinho bakal kembali melatih pemain keturunan Indonesia lainnya.
Pascal Struijk menjadi pemain yang mungkin akan dilatih oleh Jose Mourinho di musim depan.
Nama Jose Mourinho menjadi salah satu kandidat kuat untuk jadi pelatih Leeds United di musim depan.
Melansir dari laporan Footballinsider, Minggu (27/4), Jose Mourinho masuk kandidat pelatih Leeds United bersama Steven Gerrard dan Lee Carsley.
Dari laporan Footballinsider, ketiga nama pelatih tersebut sudah masuk ke meja dewan direksi Leeds United.
Menurut jurnalis Pete O'Rourke, pemilik baru Leeds United sangat tergoda mengganti pelatih, mengingat musim depan mereka akan bermain di Premier League.
Namun kabar ini dibantah oleh kiper Leeds United, Paul Robinson. Menurutnya, pelatih Daniel Farke masih akan melatih di musim depan karena mendapat dukungan direksi klub.
Meski begitu rumor Jose Mourinho jadi pelatih Leeds United musim depan semakin menguat. Apalagi pelatih Portugal itu kirim kode ingin kembali ke Liga Inggris.
Selain Leeds United, Mourinho juga dirumorkan didekati klub Inggris lain seperti Everton dan Newcastle United.
Jika akhirnya Mourinho melatih Leeds United, tentu akan sangat menarik dengan masa depan Pascal Struijk di Leeds United.
Melihat perfomance Pascal Struijk, seharunya ia akan tetap jadi pilihan utama andai Mourinho gantikan Farke.
Apalagi, Pascal Struick dianggap Daniel Farke sebagai sosok pemimpin di dalam dan luar lapangan.
Menurut pelatih asal Jerman itu, Pascal Struijk merupakan sosok pemimpin besar di sebuah tim. Kehadirannya di ruang ganti bisa memompa motivasi rekan setim.
"Pascal adalah pemimpin besar yang sangat sering gunakan ban kapten, terutama selama periode Ethan Ampadu tidak bisa bermain. Ia adalah wakil kapten kami dan pemimpin besar di tim," puji Farke seperti dilansir dari The Yorkshire Post.