Namun wacana penambahan kuota pemain asing juga menjadi tantangan yang cukup berat bagi manajemen klub.
Anggaran belanja pemain dipastikan membengkak, mengingat harga pemain asing lebih tinggi dibandingkan lokal.
Bukan tak mungkin, masalah finansial bakal menghantui klub-klub jika tidak siap dalam hal pendanaan.
PSIS Semarang bisa menjadi contoh nyata. Tim Laskar Mahesa Jenar dikabarkan menunggak gaji pemain hingga berbulan-bulan.
Akibat masalah finansial itu, sejumlah pemain asing memilih mundur dari skuad PSIS Semarang.
Kapten PSIS Semarang, Septian David Maulana, akhirnya menjelaskan secara terbuka apabila gajinya memang sudah tidak lancar sejak Januari 2025. Bahkan, sampai saat ini, upahnya untuk bulan itu masih belum dibayar lunas.
Sejak saat itu, Septian David tak lagi menerima gaji pada bulan berikutnya, yakni Februari, Maret, hingga April 2025. Menurut pemain asal Semarang itu, setiap pemain mengalami tunggakan gaji yang bervariasi antara satu dengan lainnya.
"Untuk masalah gaji, yang pasti memang ada keterlambatan, tetapi kami tidak tahu berapa bulan keterlambatan dari setiap pemain, karena kondisinya berbeda-beda,” kata Septian David Maulana kepada suporter.
Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1 Pekan ke-33: Persis Solo dan Madura United Selamat dari Degradasi