Selamat Tinggal, Thom Haye Resmi Jadi Pengangguran setelah Almere City Turun Kasta

Suara.com - Selamat tinggal Thom Haye. Gelandang timnas Indonesia itu resmi mengakhiri kebersamaannya dengan Almere City FC setelah klub asal Belanda tersebut terdegradasi dari kompetisi tertinggi Eredivisie.

Kepastian perpisahan ini diumumkan melalui situs resmi Almere City, di mana klub tersebut menggelar acara perpisahan pada Rabu, 21 Mei 2025, waktu setempat.

Dalam acara makan siang yang dihadiri oleh jajaran pemain dan staf, Almere City FC secara simbolis melepas sejumlah pemain yang kontraknya tidak akan diperpanjang, termasuk Thom Haye.

Pemain naturalisasi Timnas Indonesia itu bergabung dengan Almere pada awal musim 2023/2024 setelah sebelumnya memperkuat SC Heerenveen.

"Rabu sore, Almere City FC mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa pemain dan staf seiring berakhirnya kontrak. Terima kasih atas kontribusi buat perkembangan klub dan semoga sukses di masa depan," tulis pihak Almere di akun Instagram klub, dikutip Jumat (23/

Thom Haye bergabung dengan harapan bisa membawa pengalaman dan stabilitas ke lini tengah tim promosi tersebut.

Namun, nasib berkata lain. Almere City gagal bertahan di Eredivisie dan harus turun kasta ke Eerste Divisie untuk musim mendatang.

Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusan klub untuk melakukan perombakan skuat secara signifikan.

Selain Haye, terdapat beberapa pemain lain yang juga tidak mendapatkan perpanjangan kontrak.

Baca Juga: 3 Risiko Besar Jika Thom Haye Bertahan di Almere City yang Resmi Degradasi

Mereka adalah Damil Dankerlui, Joey Jacobs, Anas Tahiri, Nordin Bakker, Alex Carbonell, dan Faiz Mattoir.

Nama-nama tersebut sebelumnya cukup berkontribusi dalam upaya Almere untuk bertahan di kasta tertinggi, namun tidak cukup untuk menyelamatkan klub dari jurang degradasi.

Selama semusim memperkuat Almere City, Thom Haye tampil dalam 30 pertandingan di semua kompetisi.

Meski tidak mencetak gol, ia mencatatkan dua assist dan menunjukkan peran penting dalam organisasi permainan di lini tengah.

Sayangnya, performa individu tersebut tidak mampu mengangkat prestasi tim secara keseluruhan.

Karier Haye yang hanya berlangsung semusim di Almere bukan hal yang baru bagi pesepakbola profesional di Eropa.

Dinamika klub, hasil pertandingan, dan kebutuhan strategi pelatih seringkali menjadi faktor yang memengaruhi durasi kontrak pemain.

Terlebih, dengan Almere City kembali ke divisi dua, klub membutuhkan restrukturisasi anggaran dan pemain untuk menyesuaikan kondisi baru.

Sebagai pemain naturalisasi Timnas Indonesia, masa depan Haye kini menjadi topik yang menarik diikuti, baik oleh publik sepak bola nasional maupun pengamat internasional.

Banyak pihak menduga Haye akan mencari tantangan baru di klub lain di Eropa, atau bahkan kembali bermain di Asia, termasuk kemungkinan bermain di Liga 1 Indonesia.

Kiprah Thom Haye bersama timnas Indonesia juga cukup menarik perhatian.

Meski belum terlalu lama menjadi bagian dari skuad Merah Putih, pengalamannya bermain di liga-liga Eropa diyakini dapat menjadi aset berharga dalam memperkuat lini tengah Timnas Indonesia di ajang internasional.

Keputusan Almere City untuk tidak memperpanjang kontrak para pemain yang disebutkan, termasuk Haye, merupakan langkah logis untuk memulai lembaran baru di Eerste Divisie.

Klub tersebut kini fokus membangun ulang tim yang lebih kompetitif, dengan mempertimbangkan kombinasi pemain muda dan pemain berpengalaman.

Untuk Thom Haye sendiri, masa depan terbuka lebar. Dengan usia yang masih berada di puncak karier seorang gelandang, yakni 30 tahun, ia masih memiliki peluang besar untuk melanjutkan kiprahnya di level atas sepak bola profesional.

Ke mana pun langkah Thom Haye selanjutnya, penggemar sepak bola Indonesia berharap ia bisa terus berkembang dan memberikan kontribusi positif, baik untuk klub barunya nanti maupun untuk Timnas Indonesia yang tengah menyiapkan diri menghadapi berbagai turnamen penting ke depan.