Suara.com - Langkah ambisius kembali dilakukan PSSI demi membangun fondasi kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia. Pada Kamis, 22 Mei 2025, PSSI secara resmi mengumumkan penunjukan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat Sepak Bola Nasional.
Penambahan sosok berkelas internasional ini mempertegas keseriusan federasi dalam merancang masa depan Timnas Indonesia yang lebih kompetitif dan berprestasi.
Simon Tahamata bukanlah sosok sembarangan. Pria kelahiran Belanda berdarah Maluku ini merupakan mantan pemain profesional yang pernah memperkuat klub legendaris Ajax Amsterdam pada tahun 1976 hingga 1980.
Prestasinya di level internasional juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia pernah mengenakan jersey Timnas Belanda dalam kurun waktu 1979 hingga 1986—suatu pencapaian yang membuktikan kualitasnya di lapangan hijau.
Setelah gantung sepatu, Simon mengalihkan fokus ke dunia kepelatihan.
![Asisten Patrick Kluivert Singgung Presiden Prabowo, Ada Apa? [Instagram Erick Thohir]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/19/84953-staf-pelatih-timnas-indonesia-dan-erick-thohir.jpg)
Ia memilih untuk membina talenta muda, sebuah keputusan yang membawanya bekerja di akademi Ajax Amsterdam—akademi yang telah menghasilkan banyak pemain bintang dunia—selama lebih dari satu dekade terakhir.
Sebagai Kepala Pemandu Bakat Nasional, Simon Tahamata kini memiliki tanggung jawab besar: mendeteksi dan merekrut talenta terbaik, baik dari dalam negeri maupun diaspora.
Fokus utamanya akan tertuju pada pemain keturunan Indonesia yang menetap atau bermain di luar negeri, terutama di Belanda, negara yang memiliki ikatan historis dan komunitas diaspora Indonesia cukup besar.
Penugasan Simon bukanlah kerja individu. Ia akan bekerja erat bersama pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, serta jajaran staf teknis seperti Gerald Vanenburg dan Nova Arianto.
Baca Juga: Selamat Datang Pemain Keturunan! Gelandang Fortuna Sittard Sudah Lama dilirik
Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan sistem pencarian dan pengembangan pemain yang terstruktur dan berkelanjutan.
Masuknya Simon semakin memperkokoh susunan staf pelatih Timnas yang kini berisi nama-nama besar dari dunia sepak bola.
Sebut saja Jordi Cruyff, Patrick Kluivert, hingga Gerald Vanenburg, yang memiliki pengalaman melatih dan bermain di level tertinggi Eropa.
Kombinasi pengalaman dan jaringan luas dari para pelatih ini diharapkan membuka pintu lebih lebar bagi talenta muda Indonesia untuk berkembang secara optimal.
Namun, satu posisi penting masih menanti pengisi: direktur teknik. Hingga saat ini, PSSI belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan menduduki jabatan strategis tersebut.
Meski demikian, struktur kepelatihan yang ada sudah tergolong lengkap, mulai dari pelatih kepala, asisten, pelatih fisik, hingga analis video dan fisioterapis.