Suara.com - Trofi Liga 4 Indonesia menuai sorotan dari netizen karena dianggap lebih mewah ketimbang Liga 1.
Kompetisi kasta bawah Tanah Air, Liga 4 sudah memasuki babak akhir atau final.
Pertandingan final ini mempertemukan antara Tribrata Rafflesia FC dari Bengkulu melawan Persia Karangayar, Jawa Tengah, pada Selasa (27/5/2025).
Gelaran final Liga 4 Indonesia ini akan digelar di Stadion Manahan, Solo.
Menariknya sebelum final ini berlangsung, trofi Liga 4 Indonesia dipamerkan ke publik dan mendapatkan sorotan.

Nah, hal tersebut menjadi sorotan karena trofi tersebut dianggap lebih bagus ketimbang Liga 1 Indonesia.
Perbincangan publik ini diketahui dari postingan Instagram @futboll.indonesiaa.
"Lebih mewah trofi Liga 4 daripada Liga 1," komentar irpa***
"Lebih bagus dari Liga 1, ayo dong buat trofi Liga 1 lebih gagah lagi," tulis dimas***
Baca Juga: Juara Liga Denmark, Kevin Diks Tak Langsung Gabung TC Timnas Indonesia
"Mewah begini trofinya Liga 4," seru ind***
Sementara itu, Tribrata Rafflesia punya perjuangan berat sampai ke final Liga 4 Indonesia.
Berjuang dari Grup C bersama Cimahi United, PS Sandeq, dan PS Bangka, mereka lolos sebagai juara grup dengan dua kemenangan dan satu kekalahan.
Di babak 16 besar, Tribrata mampu menyingkirkan Celebest FC dengan kemenangan 2-1.
Hasil itu bukan hanya mengantar mereka ke perempat final, tetapi juga memastikan promosi ke Liga 3 2025/2026 musim depan.
“Di awal kami bahkan sempat ragu bisa ikut karena kendala dana dan waktu persiapan yang mepet. Tapi sekarang kami sudah di final,” ucap M. Nazir dikutip dari laman resmi PSSI.

Di fase 8 besar, Tribrata tampil solid. Satu kemenangan dan dua hasil imbang, termasuk hasil imbang 1-1 lawan Perseden Denpasar di laga terakhir, cukup untuk membawa mereka ke puncak klasemen dan mengamankan tiket ke final.
“Kami tidak punya pemain bintang, tapi kami percaya penuh pada Coach Nazir. Itu yang membawa kami sejauh ini,” kata Bayu Noperanda sang kapten tim.
Sedangkan untuk Persika Karanganyar melangkah ke final dengan modal meyakinkan dan kerja keras luar biasa.
Mereka tampil dominan sejak fase awal, termasuk kemenangan telak 4-1 atas Persewangi Banyuwangi yang jadi momen krusial di babak 16 besar.
Di fase 8 besar, Persika tak terbendung. Tiga kemenangan beruntun atas Sang Maestro FC, Pekanbaru FC, dan Batavia FC mengantar mereka ke final dengan catatan sempurna.
“Main (seperti) di kandang sendiri tentu memberi energi tambahan, tapi saya tekankan ke pemain untuk tetap fokus. Ini pertandingan terakhir, tidak ada ruang untuk lengah,” ucap Slamet Riyadi yang merupakan pelati Persika.
Terlepas dari itu, Liga 1 Indonesia juga sudah berakhir dengan Persib Bandung keluar sebagai juaranya.
Persib Bandung berhasil finis di puncak klasemen akhir Liga 1 Indonesia dengan koleksi 69 poin dari 34 pertandingan yang sudah dilakoni.
Anak asuh Bojan Hodak unggul 8 poin dari Dewa United yang berada di peringkat kedua.
Juara ini bersejarah bagi Persib Bandung karena berhasil merengkuh trofi dalam dua musim berturut-turut atau back to back.