Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, mengaku merasa frustrasi dengan catatan buruknya sebagai pengoleksi kartu kuning terbanyak bagi NEC Nijmegen di musim 2024/2025.
Pemain berusia 28 tahun itu ditahbiskan sebagai pengoleksi kartu kuning terbanyak NEC Nijmegen di Eredivisie 2024/2025 dengan total 9 kartu kuning.
Di mata Calvin Verdonk, total 9 kartu kuning yang didapatkannya di Eredivisie 2024/2025 bukanlah suatu yang normal, kendati dirinya hanya absen sekali sepanjang kompetisi.

“Itu tidak normal, lebih tepatnya buruk,” jawab Verdonk sambil tertawa usai mengetahui rekor buruk tersebut, dikutip dari Omroep Gelderland.
Sadar bahwa catatan itu tak normal, Verdonk pun membuat pengakuan jika banyaknya kartu kuning yang diterimanya musim ini karena dirinya merasa frustrasi.
Dilansir dari sumber yang sama, eks pemain Feyenoord itu merasa frustrasi setiap bertanding bagi NEC Nijmegen di Eredivisie 2024/2025.
Karena rasa frustrasinya itu, Verdonk pun melampiaskan perasaan tersebut dengan melanggar lawan atau bermain keras, yang terlihat dari pelanggarannya ke pemain SC Heerenveen, Levi Smans.
Di laga kontra SC Heerenveen itu, NEC Nijmegen menelan kekalahan 0-1, sehingga Verdonk kesal dan melanggar lawannya tersebut.

“Setiap musim saya mendapat beberapa kartu, tetapi musim ini saya bermain dengan banyak frustrasi. Pelanggaran adalah hasilnya,” lanjut Verdonk.
Baca Juga: Siapa Pengganti Sandy Walsh Lawan China dan Jepang? Patrick Kluivert Kasih Bocoran
“Saya ingat saat melawan Heerenveen, karena keadaan tidak berjalan baik sama sekali, saya melanggar Levi Smans dengan keras,” tambahnya.
Selain karena merasa frustrasi, Verdonk menyadari permainannya yang agresif juga membuatnya lebih akrab dengan peluit dan kartu dari wasit.
Apalagi dirinya bermain sebagai Full Back yang harus naik turun membantu serangan dan pertahanan, sehingga membuatnya terpaksa harus banyak berduel dengan lawan.
“Saya sering maju saat pemain sayap mendapat bola. Entah dia langsung mengoper bola ke saya, atau saya mengoper bola kepadanya dan memenangkan duel.”
![Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk mengaku terbuka meninggalkan NEC Nijmegen. Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, mengaku merasa frustrasi dengan catatan buruknya sebagai pengoleksi kartu kuning terbanyak bagi NEC Nijmegen di musim 2024/2025. [Dok. IG Calvin Verdonk]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/23/62401-calvin-verdonk.jpg)
“Terkadang saya mendapat kartu kuning. Saya bertahan dengan sangat agresif,” pungkas bek kiri keturunan Aceh tersebut.
Sekadar informasi tambahan, Eredivisie 2024/2025 ini menjadi musim di mana Calvin Verdonk mendapat lebih dari lima kartu kuning dalam satu musim.
Di musim-musim sebelumnya, Verdonk maksimal hanya mendapat lima kartu kuning, yakni di Eredivisie 2023/2024 atau musim lalu.
Jika dihitung secara keseluruhan, maka Verdonk telah mendapatkan total 28 kartu kuning dari 168 pertandingan bersama NEC Nijmegen, atau rata-rata 1 kartu kuning per 6 pertandingan.
Sementara itu, Verdonk memiliki jumlah kartu kuning lebih sedikit bersama Timnas Indonesia, yakni 1 kartu kuning dari total 9 penampilan.
Lahir di Dordrecht, Belanda, pada 26 April 1997, Calvin Verdonk memiliki darah keturunan Aceh dari sang ayah.
Ia mengawali karier sepak bola di akademi Feyenoord, salah satu klub raksasa Belanda, sebelum menembus tim utama.
Berbagai pengalaman dipetiknya saat memperkuat klub-klub seperti PEC Zwolle, FC Twente, dan juga klub Portugal Famalicão.
Verdonk dikenal sebagai bek kiri modern dengan kemampuan bertahan yang solid serta visi menyerang yang mumpuni.
Umpan silangnya yang akurat dan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti menjadi nilai plus yang akan sangat berguna bagi skema permainan Shin Tae-yong.
Dengan tinggi 1,74 meter, ia juga memiliki fisik yang prima dan kecepatan yang patut diperhitungkan.
Diharapkan, pengalaman dan kualitasnya akan segera membawa Timnas Indonesia terbang lebih tinggi di kancah internasional.
(Felix Indra Jaya)