Suara.com - Harapan besar tengah menyelimuti Timnas Indonesia Putri setelah kehadiran empat calon pemain naturalisasi yang akan memperkuat skuad Garuda Pertiwi di berbagai ajang internasional.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang PSSI untuk meningkatkan performa tim nasional putri agar mampu bersaing secara lebih kompetitif di kawasan Asia.
Salah satu sosok yang paling mencuri perhatian adalah Isa Guusje Warps, striker muda kelahiran Belanda yang memiliki darah Indonesia dari Padang.
Warps tampil menonjol bersama NAC Breda, klub yang berlaga di divisi dua Liga Belanda.
Performa apiknya sebagai pencetak gol utama menjadi alasan kuat mengapa ia dianggap sebagai mesin gol potensial bagi skuad Merah Putih.
Sementara di lini belakang, Timnas Putri diperkirakan akan lebih solid dengan kehadiran Emily Julia Frederica Nahon.
Pemain berdarah Bogor ini sebelumnya mengasah kemampuan di Belanda sebelum melanjutkan karier ke level universitas bersama Arkansas Little Rock di Amerika Serikat.
Posisi bek kanan yang ia isi menjadi salah satu titik penting dalam skema pertahanan, apalagi dengan latar belakangnya yang pernah bersaing di level junior tim nasional Belanda.
Sektor penjaga gawang pun mendapatkan amunisi baru lewat sosok Iris Joska de Rouw.
Baca Juga: Pemanggilan Beckham Putra ke Timnas Indonesia Tuai Kontroversi: Aura Pemain Titipan
Kiper berdarah Lumajang ini memiliki pengalaman bermain di kasta tertinggi sepak bola wanita Belanda bersama Sparta Rotterdam.
Kemampuannya dalam mengantisipasi tembakan lawan dan konsistensinya menjaga gawang membuatnya menjadi pilihan utama dalam rencana jangka panjang Timnas Putri.
Tak kalah menarik adalah Felicia Victoria de Zeeuw yang berposisi sebagai gelandang serang. Pemain ini punya darah Indonesia dari Jakarta dan kini membela ADO Den Haag, salah satu klub mapan di Eredivisie Wanita.
Dikenal karena kreativitasnya mengatur ritme permainan, Felicia juga pernah mencicipi pengalaman mengikuti pemusatan latihan Timnas U-20 di Jepang, di mana ia menunjukkan performa yang menjanjikan di sektor tengah.
Keempat pemain ini kini hanya tinggal menunggu proses administrasi rampung.
Setelah Komisi X DPR RI menyatakan persetujuan terhadap naturalisasi mereka, proses perubahan kewarganegaraan tinggal menunggu pengesahan secara resmi.
Langkah cepat ini mendapat dukungan penuh dari PSSI yang terus menggalang sinergi dengan pihak legislatif.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan optimisme besar terhadap transformasi skuad putri, apalagi mengingat pentingnya agenda internasional yang akan dihadapi.
Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia Putri dijadwalkan tampil di beberapa turnamen besar seperti Kualifikasi Piala Asia 2026, semifinal ASEAN Women Championships 2025, serta SEA Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand.
Target besar telah ditetapkan: menembus fase kompetitif lebih jauh dan membangun kekuatan tim yang setara dengan negara-negara top Asia.
Belajar dari sukses program naturalisasi pemain Timnas Putra seperti Jay Idzes dan kawan-kawan, pendekatan serupa kini diadopsi untuk memperkuat sektor putri.
Dengan kehadiran pemain diaspora yang telah terbiasa berkompetisi di luar negeri, ekspektasi terhadap Timnas Putri pun meningkat signifikan.
Proses naturalisasi ini bukan hanya tentang mengganti warna paspor, tetapi juga soal membangun mentalitas juara dan standar permainan tinggi di tubuh Timnas.
Keempat calon pemain ini membawa semangat baru dan pengalaman berharga yang bisa ditularkan kepada para pemain lokal.
Langkah ini juga menjadi bukti keseriusan PSSI dalam memperjuangkan eksistensi sepak bola wanita di Tanah Air.
Dukungan penuh dari pemerintah dan parlemen menjadi modal penting untuk menciptakan lompatan prestasi di masa depan.
Dengan kekuatan baru yang sedang dibangun, kini Timnas Indonesia Putri berada di jalur yang tepat menuju era baru yang lebih kompetitif dan penuh harapan.
Transformasi ini diharapkan menjadi titik balik menuju prestasi yang membanggakan di panggung Asia maupun dunia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam