Suara.com - Kakang Rudianto dan Malik Risaldi mencetak sejarah penting usai ASEAN All Star mengalahkan Manchester United (MU).
Dalam laga di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (28/5/2025) malam WIB, MU secara mengejutkan tumbang 0-1.
Pemain Myanmar, Maung Maung Lwin menjadi pahlawan usai sepakan kerasnya menit ke-71 gagal dibendung kiper Tom Heaton dan berbuah gol.
Kekalahan itu semakin menambah penderitaan MU setelah beberapa hari sebelumnya kalah 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa.
Namun bagi Kakang dan Malik, keduanya mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang mengalahkan MU.
Hebatnya lagai, pemain Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu tampil solid meski bergabung sehari jelang pertandingan.
Kakang dan Malik juga menjadi pemain pertama Indonesia yang mengangkat piala di hadapan Bruno Fernandes dan kawan-kawan.
Dalam laga itu, Pelatih ASEAN All Stars, Kim Sang-sik baru memasukkan Kakang Rudianto ketika laga berjalan 68 menit menggantikan pemain asal Singapura, Irfan Fandi.
Sementara itu Malik Risaldi tidak bisa terlalu berbuat banyak pada pertandingan kali ini. Striker berusia 27 tahun milik Persebaya Surabaya itu baru dimasukkan di menit ke-82 untuk menggantikan Azam Azmi.
Baca Juga: Jalani Musim yang Suram, Manchester United Berpeluang Besar Dapatkan Satu Trofi
Pertandingan ini menjadi sorotan karena merupakan bagian dari kampanye promosi global klub Inggris tersebut. Namun, performa Manchester United di atas lapangan justru jauh dari ekspektasi.
Menghadapi kombinasi pemain terbaik dari Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN All Stars, MU gagal menunjukkan dominasi, bahkan kerap kesulitan mengembangkan permainan.
Sejak menit-menit awal, Manchester United sudah harus berjibaku menembus barisan pertahanan ASEAN All Stars yang tampil solid dengan lima pemain belakang.
Selama 15 menit pertama, tekanan yang coba dibangun MU selalu kandas sebelum memasuki kotak penalti lawan. Strategi bertahan rapat dari tim ASEAN membuat Setan Merah tampak frustrasi.
Serangan balik cepat menjadi senjata utama ASEAN All Stars. Pada menit ke-17, Nguyen Hai Long membuka peluang pertama yang membahayakan gawang MU.
Tembakan jarak jauhnya sempat membuat lini pertahanan MU panik, meski akhirnya hanya berujung sepak pojok.
Tim gabungan ASEAN kembali menebar ancaman di menit ke-26 lewat Sandro Reyes. Tembakannya mengarah langsung ke gawang, tapi masih mampu ditepis oleh kiper Andre Onana.
Dua menit berselang, Reyes kembali menciptakan peluang dengan sepakan mendatar yang menguji ketangkasan Onana dalam menjaga gawangnya tetap aman.
Babak pertama pun berakhir tanpa gol, mencerminkan ketidakefektifan lini depan MU dalam memanfaatkan penguasaan bola.
Memasuki babak kedua, ASEAN All Stars tampil lebih percaya diri. Dalam sepuluh menit awal, mereka mulai mengontrol permainan dan menaikkan garis pertahanan.
Manchester United terlihat kesulitan menyesuaikan ritme, bahkan kehilangan kendali atas jalannya pertandingan.
Setelah satu jam berlalu, belum ada gol tercipta, dan tempo permainan melambat. Manchester United gagal menciptakan peluang yang benar-benar mengancam, memperlihatkan minimnya kreativitas di lini tengah.
Kesempatan justru datang bagi ASEAN All Stars pada menit ke-71.
Maung Maung Lwin berhasil memanfaatkan celah pertahanan MU dan mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut.
Dia menyambut umpan terobosan dengan sepakan akurat yang tak mampu dihentikan Tom Heaton, kiper pengganti di babak kedua.
Gol itu menjadi pembeda sekaligus penentu kekalahan MU. Hingga peluit panjang berbunyi, tim asal Inggris tersebut tidak bisa bangkit.
Serangan-serangan mereka tak terkoordinasi dengan baik, dan peluang emas nyaris tidak tercipta sepanjang 90 menit.