Suara.com - Pemain muda Persib Bandung, Kakang Rudianto mengaku senangnya berlipat ganda usai berhasil membantu tim ASEAN All Stars mengalahkan tim elit Premier League, Manchester United.
Ini karena sebelum mempermalukan The Red Devils, Kakang turut membantu Persib meraih juara Liga 1 2024/2025.
Ya, Manchester United harus puas menelan kekalahan memalukan saat berhadapan dengan tim ASEAN All Stars dalam laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/5/2025) malam WIB.
Dalam pertandingan tersebut tim asuhan Ruben Amorim menyerah dengan skor tipis 0-1 lewat gol yang diciptakan Maung Maung Lwin pada menit ke-71.
Dalam pertandingan tersebut, Kakang diturunkan oleh pelatih ASEAN All Stars Kim Sang-sik pada menit ke-68 menggantikan pemain asal Singapura, Irfan Fandi.
Meski tidak membuat assist atau gol, Kakang tampil solid menjaga pertahanan ASEAN All Stars selamat dari kebobolan, karena Manchester United menekan terus-terusan.
Kakang Rudianto mengaku senang karena kemenangan ini, terlebih sebelumnya ia habis pesta bersama Persib yang menjadi juara Liga 1 musim ini.
"Senang saya juga baru juara bersama Persib, sekarang di tim ASEAN All Stars menang melawan Manchester United," kata Kakang Rudianto kepada awak media termasuk Suara.com usai pertandingan di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (28/5/2025).
Kakang mendapat sorotan di laga tersebut karena beberapa kali mematikan pergerakan Alejandro Garnacho.
Baca Juga: Jalani Musim yang Suram, Manchester United Berpeluang Besar Dapatkan Satu Trofi
Beberapa kali pemain yang merupakan anggota Polri itu membuat pemain muda Argentina tersebut kesulitan menembus pertahanan ASEAN All Stars.
Kakang juga sempat melakukan blok krusial terhadap upaya tembakan keras pemain muda MU, Chido Obi di menit ke-79.
"Motivasi saya hanya bermain maksimal, intensitas tinggi, harus ready kapan pun," ia menambahkan.
Sekadar informasi, Kakang Rudianto dipanggil ikut bergabung dengan tim ASEAN All Stars dadakan sehingga persiapan tak maksimal.
Kakang tidak sendiri, ia bergabung bersama dengan pemain Persebaya Surabaya, Malik Risaldi.
Semula, pemain yang diminta gabung tim ASEAN All Stars adalah Asnawi Mangkualam dan Muhammad Ferarri.
Untuk Asnawi saat ini tengah mengikuti training camp (TC) Timnas Indonesia di Bali sebagai persiapan menghadapi ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"Dipanggil dadakan ya, jadi tidak ada persiapan," tutup pemain berusia 22 tahun tersebut.
Bagi Kakang dan Malik, keduanya mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang mengalahkan Manchester United.
Hebatnya lagi, pemain Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu tampil solid meski bergabung sehari jelang pertandingan.
Kakang Rudianto dan Malik Risaldi juga menjadi pemain pertama Indonesia yang mengangkat piala di hadapan Bruno Fernandes dan kawan-kawan.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi prestasi membanggakan bagi ASEAN All Stars, menunjukkan bahwa perkembangan sepak bola Asia Tenggara patut diperhitungkan di level internasional.
Bagi ASEAN All Stars, hasil ini bukan hanya sekadar kemenangan di atas kertas, melainkan juga prestasi simbolis yang menunjukkan kekuatan kolektif dari kawasan yang selama ini kurang mendapat sorotan.
Penampilan solid dari seluruh lini, mulai dari pertahanan hingga serangan, membuat tim lawan kesulitan mengembangkan permainan.
Pertandingan ini sekaligus mempertegas bahwa sepak bola tidak lagi hanya soal nama besar, melainkan soal kesiapan, strategi, dan semangat juang.
ASEAN All Stars mungkin bukan tim yang dibentuk untuk jangka panjang, tetapi mereka sudah membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang tepat, mereka bisa menciptakan kejutan besar di panggung internasional.