Ia mengaku belajar banyak dari The Red Devils sebagai bekal buat mengembangkan kariernya ke depan.
Salah satu hal yang didapatnya adalah jangan pernah menyerah siapa pun lawannya, karena sepak bola ditentukan di atas lapangan.
"Ya dari laga ini saya belajar bahwa main bola bisa intensitas tinggi, di menit kapanpun dan dalam situasi apa pun saya harus siap menghadapi lawan," tutup Kakang.
Bagi Kakang dan Malik, keduanya mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang mengalahkan Manchester United.
Hebatnya lagi, pemain Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu tampil solid meski bergabung sehari jelang pertandingan.
Kakang dan Malik juga menjadi pemain pertama Indonesia yang mengangkat piala di hadapan Bruno Fernandes dan kawan-kawan.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi prestasi membanggakan bagi ASEAN All Stars, menunjukkan bahwa perkembangan sepak bola Asia Tenggara patut diperhitungkan di level internasional.
Bagi ASEAN All Stars, hasil ini bukan hanya sekadar kemenangan di atas kertas, melainkan juga prestasi simbolis yang menunjukkan kekuatan kolektif dari kawasan yang selama ini kurang mendapat sorotan.
Penampilan solid dari seluruh lini, mulai dari pertahanan hingga serangan, membuat tim lawan kesulitan mengembangkan permainan.
Baca Juga: Review Performa 2 Wakil Indonesia di Laga ASEAN All Stars vs MU, Mengecewakan?
Pertandingan ini sekaligus mempertegas bahwa sepak bola tidak lagi hanya soal nama besar, melainkan soal kesiapan, strategi, dan semangat juang.
ASEAN All Stars mungkin bukan tim yang dibentuk untuk jangka panjang, tetapi mereka sudah membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang tepat, mereka bisa menciptakan kejutan besar di panggung internasional.