Baginya itu adalah sebuah motivasi dirinya bisa bersaing dengan pemain-pemain level top dunia.
"Saya tidak nyangka juga bisa jagain Garnacho, duel sama dia," kata Kakang.
"Tentunya ini jadi motivasi bagi saya agar lebih baik ke depannya," jelas pemain yang merupakan anggota Polri tersebut.
Semula yang mewakili Indonesia adalah Asnawi Mangkualam dan Muhammad Ferarri, namun berubah jadi Kakang serta Malik Risaldi dari Persebaya Surabaya.
Untuk Asnawi saat ini tengah mengikuti training camp (TC) Timnas Indonesia di Bali sebagai persiapan menghadapi ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bagi Kakang dan Malik, keduanya mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang mengalahkan Manchester United.
Hebatnya lagi, pemain Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu tampil solid meski bergabung sehari jelang pertandingan.
Kakang dan Malik juga menjadi pemain pertama Indonesia yang mengangkat piala di hadapan Bruno Fernandes dan kawan-kawan.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi prestasi membanggakan bagi ASEAN All Stars, menunjukkan bahwa perkembangan sepak bola Asia Tenggara patut diperhitungkan di level internasional.
Baca Juga: Thom Haye Bongkar Kegiatan-kegiatan Pemain Timnas Indonesia Selama TC
Bagi ASEAN All Stars, hasil ini bukan hanya sekadar kemenangan di atas kertas, melainkan juga prestasi simbolis yang menunjukkan kekuatan kolektif dari kawasan yang selama ini kurang mendapat sorotan.
Penampilan solid dari seluruh lini, mulai dari pertahanan hingga serangan, membuat tim lawan kesulitan mengembangkan permainan.
Pertandingan ini sekaligus mempertegas bahwa sepak bola tidak lagi hanya soal nama besar, melainkan soal kesiapan, strategi, dan semangat juang.
ASEAN All Stars mungkin bukan tim yang dibentuk untuk jangka panjang, tetapi mereka sudah membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang tepat, mereka bisa menciptakan kejutan besar di panggung internasional.