Rivas lahir di Vlaardingen, Belanda, pada 2 Juli 2007.

Meski besar di negeri Kincir Angin, darah Indonesia mengalir kuat dalam dirinya.
Nama belakang “Manuhutu” bukan sekadar identitas, tapi juga penanda jelas bahwa ia memiliki garis keturunan dari Maluku, salah satu daerah penghasil pesepak bola berbakat di tanah air.
Perjalanan Rivas di dunia sepak bola dimulai sejak usia dini.
Ia menimba ilmu di akademi Sparta Rotterdam sebelum bergabung dengan Feyenoord Youth pada tahun 2016.
Penampilan impresifnya sebagai bek kiri di akademi Feyenoord membuat namanya cepat melambung di level usia muda.
Bakat besar Rivas tak luput dari pengamatan klub-klub besar Belanda.
Pada tahun 2022, PSV Eindhoven berhasil mengamankan jasanya dari Feyenoord.
Kabarnya, kepindahan ini melibatkan biaya transfer yang tak sedikit untuk ukuran pemain muda, yakni mencapai Rp2,09 miliar.
Baca Juga: Patrick Kluivert Obral Janji ke Erick Thohir Jelang Timnas Indonesia vs China
Sejak bergabung dengan PSV Youth, Rivas tampil konsisten di kompetisi U-17.
Performa solid dan kedewasaannya di lapangan menjadikannya salah satu andalan di lini pertahanan tim muda PSV.
Rivas Manuhutu juga mendapatkan panggilan timnas kelompok umur Belanda.
Menariknya, Rivas bukan satu-satunya pemain keturunan Indonesia yang mendapat sorotan di Belanda.
Dalam daftar 32 pemain yang dipanggil pelatih U-17 Belanda, Pieter Palland, terdapat empat nama yang memiliki darah Indonesia.
Selain Rivas, ada Jaden de Guzman (keturunan Indonesia, Filipina, dan Kanada), Lyfe Oldenstam, serta Geronimo Londar (keduanya keturunan Indonesia dan Suriname).