Suara.com - Eks striker Timnas Indonesia Sergio Van Dijk bongkar kesalahan terbesar Timnas indonesia kalah lawan China saat dilatih Shin Tae-yong. Timnas indonesia sedang bersiap menghadapi dua laga krusial dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pada bulan Juni 2025, skuad Garuda akan menjamu dua kekuatan Asia Timur, yakni China pada tanggal 5 dan Jepang pada tanggal 10, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Kedua pertandingan ini sangat menentukan bagi langkah Indonesia untuk melaju ke putaran keempat.
Meskipun peluang tetap terbuka, Timnas Indonesia harus menghadapi tantangan besar karena lima pemain inti dipastikan absen saat melawan China.
![Striker Persib Bandung, Sergio van Dijk. [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/11/29/33432-sergio-van-dijk.jpg)
Absennya sejumlah pemain kunci Timnas Indonesia berpotensi mengubah dinamika strategi yang sudah disiapkan oleh pelatih kepala Patrick Kluivert.
Dua dari lima pemain yang absen adalah Maarten Paes dan Marselino Ferdinan. Keduanya harus menepi karena skorsing akibat akumulasi kartu kuning.
Kehilangan Marselino sebagai kreator serangan dan Maarten sebagai penjaga gawang utama tentu menjadi pukulan bagi kekuatan lini tengah dan pertahanan Indonesia.
Selain itu, gelandang Eliano Reijnders juga dipastikan absen karena fokus pada kelahiran anak keduanya. Situasi ini membuat opsi lini tengah semakin terbatas.
Sementara itu, Ragnar Oratmangoen tidak dimasukkan dalam daftar panggil sejak awal akibat infeksi yang dialaminya.

Nama terakhir yang kemungkinan besar absen adalah Sandy Walsh. Meskipun awalnya masih masuk daftar pemain, peluangnya tampil kini sangat tipis.
Baca Juga: Elkan Baggott Gantikan Sandy Walsh Lawan China?
Bek kanan berusia 30 tahun itu masih dalam proses pemulihan cedera dan pelatih klubnya, Yokohama F. Marinos, menyebutkan bahwa ia butuh waktu lebih dari satu bulan untuk kembali ke kondisi optimal.
Meski dihantui absennya beberapa pemain utama, Timnas Indonesia tetap menatap laga melawan China dengan optimisme.
Evaluasi atas pertemuan sebelumnya di Qingdao, Oktober 2024, yang berakhir dengan kekalahan 1-2, menjadi bahan pembelajaran penting.
Dalam laga tersebut, beberapa kesalahan individu dan pendekatan terlalu ofensif dianggap sebagai penyebab kekalahan.
Namun kini, situasi dianggap lebih menguntungkan bagi Indonesia. Kehadiran pemain baru seperti Ole Romeny dan Joey Pelupessy memberi warna segar dalam strategi. Keduanya dianggap mampu memberikan stabilitas serta kedalaman dalam skuad.
Ole Romeny diharapkan bisa menambah daya gedor, sementara Pelupessy memberikan pengalaman serta kontrol di lini tengah.
Selain faktor teknis, dukungan publik juga diharapkan menjadi pembeda. Atmosfer SUGBK yang penuh semangat dari para suporter Garuda dipercaya akan memberi motivasi ekstra.
Sergio Van Dijk menyoroti pertemuan pertama di kandang China yang tentu tidak berpihak pada Indonesia secara psikologis. Hal itu disampaikan dalam podcast The Haye Way, dikutip Minggu (1/6/2025).
“Kesalahan individual oleh pemain Indonesia sendiri dan terkadang menyerang dengan terlalu optimistis, kehilangan bola dan keluar dari posisi,” kata Sergio Van Dijk.
“Terkadang Anda tidak begitu beruntung, namun hal itu biasa terjadi dalam sepak bola. Situasi sekarang ya Anda harus menang lawan China karena saya pikir kemungkinannya ada, untuk mengalahkan mereka.”
Namun latar belakang performa Timnas Indonesia dalam beberapa pertandingan terakhir menunjukkan perkembangan positif.
Dengan materi pemain yang semakin kuat, serta strategi yang mulai solid di bawah arahan Kluivert, peluang untuk mengamankan tiga poin dari China tetap terbuka.
Kemenangan atas China akan memperbesar peluang Indonesia melaju ke putaran keempat kualifikasi, sekaligus mencatatkan sejarah baru.
Melihat dari statistik dan performa terkini, skuad Garuda memiliki potensi untuk tampil lebih baik dari laga sebelumnya.
Penyesuaian taktik dan rotasi pemain yang tepat menjadi kunci. Tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi dan mental bertanding, terutama dengan absennya beberapa figur penting dalam skuad.
Kini, harapan publik berada pada pemain-pemain muda dan debutan yang siap unjuk gigi. Ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan kedalaman tim serta kesiapan menghadapi tekanan di level kompetisi tertinggi.
Pertandingan melawan China bukan hanya tentang hasil, tetapi juga pembuktian bahwa Timnas Indonesia siap bersaing di level Asia dan mewujudkan impian tampil di Piala Dunia.