Suara.com - Mantan klub yang pernah diperkuat pemain Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly dan Shayne Pattynama, SC Telstar, sukses mengukir sejarah besar setelah mengamankan tiket promosi ke Eredivisie 2025/2026.
Kesuksesan SC Telstar itu diraih ketika mereka menghadapi Willem II pada pertandingan final play-off promosi-degradasi dalam duel di Koning Willem II Stadion, Minggu (1/6/2025), Mereka menang dengan skor 3-1.
Pada leg pertama, SC Telstar sebetulnya bermain imbang 2-2. Akhirnya, kemenangan di kandang lawan ini membuat mereka unggul agregat 5-3 sekaligus menjadi modal untuk merebut tiket promosi ke Eredivisie 2025/2026.
Yang membuat spesial, ini merupakan sejarah besar bagi SC Telstar. Sebab, mantan klub Stefano Lilipaly dan Shayne Pattynama itu akhirnya sukses promosi untuk pertama kali dalam 47 tahun. Mereka terakhir kali tampil di kasta tertinggi pada 1977/1978.
Profil SC Telstar

Sebagai informasi, SC Telstar merupakan klub profesional asal Belanda yang berbasis di kota Velsen-Zuid, bagian utara Belanda. Tim yang dibentuk pada 17 Juli 1963 itu bermarkas di 711 Stadion, Velsen.
SC Telstar merupakan hasil merger dari dua klub profesional, VSV dan Stormvogels. VSV sempat memenangkan Piala KNVB pada 1938. Karena masalah keuangan yang melanda kedua klub, mereka akhirnya digabung pada 17 Juli 1963.
Klub baru tersebut akhirnya diberi nama Telstar, yang diambil dari nama satelit komunikasi Telstar yang diluncurkan tahun itu. Sementara itu, Stormvogels dan VSV kembali ke sepak bola amatir.
Pada tahun 2001, Telstar dan Stormvogels bergabung lagi, kali ini membentuk Stormvogels Telstar. Penggabungan ini dibubarkan pada tanggal 1 Juli 2008, dengan cabang profesional berlanjut sebagai Telstar.
Baca Juga: Stefano Lilipaly Hattrick ke Gawang Emil Audero, Wajib Masuk Skuad Utama?
Dalam sejarahnya, SC Telstar memang lebih banyak berkiprah di kasta kedua Liga Belanda. Selain itu, tak banyak prestasi yang bisa dicatatkan oleh klub ini sejak pertama dibentuk pada 1963 tersebut.
Untuk musim 2017/2018, Telstar pernah finish di peringkat keenam klasemen Eerste Divisie. Itu menjadi posisi tertinggi mereka sejak musim 1993/1994, di mana mereka saat itu berada di peringkat kelima.
Perayaan SC Telstar sebetulnya sudah tersaji menjelang pertandingan final melawan FC Emmen yang bakal menentukan. Ketika itu, tiket pertandingan sudah ludes diserbu oleh fans dan suporter dalam beberapa hari.
Saat itu, Telstar yang berada di posisi ke-7 sedangkan Emmen di posisi ke-8, pertandingan tersebut akan menentukan siapa yang maju ke babak play-off promosi. Akhirnya, Telstar sukses menang skor 3-0.
Tentu saja, keberhasilan ini bakal dirasakan secara tidak langsung oleh dua penggawa Timnas Indonesia, yakni Stefano Lilipaly dan Shayne Pattynama, yang pernah berkarier bersama SC Telstar di masa silam.

Itulah sekelumit perjalanan bersejarah SC Telstar, klub kecil dengan semangat besar yang akhirnya mampu menembus kasta tertinggi sepak bola Belanda setelah penantian panjang selama 47 tahun.