Suara.com - Barito Putera mulai menunjukkan keseriusannya dalam menyusun ulang kekuatan pasca terdegradasi dari Liga 1 musim 2024/2025. Klub asal Kalimantan Selatan ini membuat langkah besar di awal bursa transfer dengan mendatangkan pelatih top, Stefano Cugurra atau Teco, sebagai nahkoda baru mereka untuk menghadapi ketatnya persaingan Liga 2 musim depan.
Pengumuman resmi kedatangan pelatih asal Brasil ini disampaikan langsung oleh pihak klub melalui akun Instagram resmi Barito Putera pada Senin (2/6).
Dalam unggahan tersebut, mereka menyampaikan semangat dan optimisme tinggi menghadapi tantangan di kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia.
"Kapal besar tak takut gelombang. Dengan nakhoda berpengalaman, kami siap menghadapi ombak Liga 2," tulis Barito.
"Selamat datang Coach Teco. Mari berjuang bersama."
Keputusan merekrut Teco dipandang sebagai manuver strategis yang cukup cerdas. Dengan rekam jejak pelatih yang sangat mentereng di sepak bola nasional, Barito tampaknya tidak ingin berlama-lama berada di Liga 2 dan bertekad untuk segera kembali ke kompetisi tertinggi pada musim 2026/2027.
Stefano Teco Cugurra, Jaminan Prestasi di Liga 2

Nama Stefano Teco Cugurra memang bukan wajah baru di kancah sepak bola Indonesia. Kiprahnya mulai mencuat sejak dipercaya menangani Persija Jakarta pada tahun 2017.
Dalam waktu singkat, ia sukses membawa klub Ibu Kota tersebut meraih gelar juara Liga 1 2018 dan juga trofi Piala Presiden di tahun yang sama. Pencapaian ini mengukuhkan reputasinya sebagai pelatih dengan kemampuan taktis yang mumpuni.
Baca Juga: COVID-19 Hantui Timnas Indonesia vs China
Setelah sukses bersama Persija, Teco melanjutkan petualangannya bersama Bali United. Di klub asal Pulau Dewata itu, ia kembali mengukir prestasi gemilang dengan menyabet dua gelar Liga 1 secara berturut-turut.
Capaian tersebut menjadikannya satu-satunya pelatih asing yang berhasil tiga kali meraih gelar juara Liga 1 di era kompetisi modern Indonesia.
Kedatangannya ke Barito Putera jelas menjadi suntikan motivasi dan pengalaman yang sangat dibutuhkan klub yang baru saja turun kasta ini.
Dengan pengalaman bertahun-tahun dan pemahaman mendalam terhadap karakteristik sepak bola Indonesia, Teco diyakini mampu membangun ulang skuad Barito menjadi tim yang tangguh dan kompetitif di Liga 2.
Misi Kembali ke Liga 1 Dimulai
Kegagalan bertahan di Liga 1 musim ini tentu menjadi pukulan berat bagi Barito Putera, terlebih mereka harus mengakhiri musim di posisi ke-17 klasemen akhir.
Bersama PSIS Semarang dan PSS Sleman, Barito menjadi tiga tim yang harus menerima kenyataan pahit terdegradasi.
Namun, manajemen klub tidak butuh waktu lama untuk bergerak. Dengan menunjuk pelatih sekelas Teco, mereka menunjukkan bahwa degradasi bukan akhir dari segalanya.
Justru ini adalah awal dari proses pembenahan besar-besaran demi kembali bersaing di level tertinggi.
Langkah ini juga mendapat dukungan penuh dari pemilik klub, Hasnuryadi Sulaiman, yang turut menyambut kedatangan sang pelatih dengan optimisme tinggi. Dukungan penuh dari manajemen tentu menjadi sinyal positif bagi seluruh elemen tim untuk segera bangkit.
Tantangan Liga 2 dan Peluang Kebangkitan Barito
Liga 2 memang dikenal sebagai kompetisi yang tidak kalah berat dibanding Liga 1.
Banyak tim-tim kuat dengan ambisi besar yang siap bersaing ketat untuk memperebutkan tiket promosi.
Namun, dengan kehadiran Teco yang terbukti mampu meramu tim juara, peluang Barito untuk bangkit cukup terbuka lebar.
Konsistensi, mental juara, dan strategi yang tepat akan menjadi kunci. Barito Putera dituntut untuk tampil konsisten sejak awal musim agar bisa finis di zona atas klasemen dan mengamankan tiket promosi secepat mungkin.
Selain itu, Teco juga dikenal mampu mengorbitkan pemain-pemain lokal muda menjadi pilar penting. Ini bisa menjadi keuntungan tambahan bagi Barito yang sedang dalam proses regenerasi skuad.
Kehadiran Stefano Teco Cugurra menjadi sinyal kebangkitan Barito Putera. Dengan pengalaman, prestasi, dan karakter kepemimpinannya, klub ini menatap masa depan dengan semangat baru.
Meski harus berjuang dari kasta kedua, langkah cepat dan terukur dari manajemen bisa menjadi pondasi penting untuk membangun kembali kejayaan Laskar Antasari.