Suara.com - Pertandingan antara Timnas Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi partai hidup mati yang menentukan nasib kedua tim di Grup C.
Timnas Indonesia saat ini mengoleksi sembilan poin di posisi keempat, unggul tipis dari China yang menguntit di dasar klasemen dengan enam poin.
Timnas Indonesia mengalami peningkatan performa signifikan berkat kombinasi pemain naturalisasi dan lokal yang mulai padu.
Timnas Indonesia era Patrick Kluivert diprediksi tidak akan gunakan formasi 3-4-2-1 yang selama ini diusung oleh Shin Tae-yong.

Meski sebenarnya formasi 3-4-2-1 bisa memberikan keseimbangan antara pertahanan dan serangan bagi pasukan Timnas Indonesia.
Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Justin Hubner menjadi tembok kokoh di lini belakang yang sulit ditembus lawan.
Absennya Maarten Paes sedikit mengkhawatirkan. Namun kehadiran Emil Audero sebagai kiper utama menambah rasa aman dalam menjaga gawang Indonesia.
Di lini tengah, duet Thom Haye dan Joey Pelupessy menjadi poros penting pengatur ritme permainan.
Kekuatan sayap diisi oleh Kevin Diks dan Calvin Verdonk yang rajin menusuk ke area lawan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama China yang Dibintangi Xing Ze, Ada Love You Seven Times
Kreativitas Egy Maulana Vikri dan Rafael Struick menyuplai bola untuk Ole Romeny di lini depan.
Namun, kelemahan Timnas Indonesia masih terletak pada konsistensi permainan, terutama di menit-menit akhir.
Penyelesaian akhir juga menjadi catatan yang harus dibenahi oleh skuat Timnas Indonesia agar peluang tidak terbuang sia-sia.
China Agresif Tapi Loyo di Babak Kedua
Di sisi lain, China dikenal agresif di awal laga, mencetak mayoritas gol mereka di babak pertama.
Pelatih Branko Ivankovic menekankan disiplin taktik dan fleksibilitas strategi sebagai kekuatan utama.
Wang Shangyuan dan Jiang Guangtai menjadi motor permainan yang menjaga stabilitas tim.
Meski begitu, China kerap melempem di babak kedua jika gagal unggul lebih dulu.
Pertahanan mereka pun cukup rentan terhadap serangan balik cepat, terutama dari sisi sayap.
Laga ini akan sangat ditentukan oleh siapa yang bisa mengontrol tempo sejak menit awal.
![Timnas Indonesia Menang 2-1, Suporter China: Supaya Uang Pajak Kami Lebih Hemat [Tangkap layar Youtube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/04/39989-tim-nasional-china.jpg)
Timnas Indonesia perlu bertahan disiplin dari tekanan awal China dan memanfaatkan peluang serangan balik.
Dukungan penuh dari publik SUGBK bisa menjadi senjata tambahan untuk memompa semangat juang.
Tim yang lebih efektif dan disiplin dalam eksekusi strategi akan keluar sebagai pemenang dalam laga krusial ini.
Rasa Pesimis Suporter Tim Dragon
Ada rasa pesimistis di sebagian kalangan pendukung China jelang pertandingan melawan Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia vs China akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Juni 2025.
Pertandingan lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini jadi laga hidup mati bagi Timnas Indonesia dan China.
Kedua tim wajib meraih kemenangan untuk terus menghidupkan asa ke Piala Dunia 2026.
Jika publik Indonesia masih sangat yakin anak asuh Patrick Kluivert bisa hempaskan China di SUGBK, kondisi berbeda terlihat di tim lawan.
Sejumlah pendukung China tunjukkan rasa pesimistis tim nasional mereka bisa meraih kemenangan atas Timnas Indonesia.
Di artikel media lokal China, sejumlah komentar pendukung tunjukkan mereka lebih memilih anak asuh Branko Ivankovic menelan kekalahan.
Salah satu media China menuliskan laporan perihal susunan pemain melawan Timnas Indonesia.
"Pertarungan hidup mati! Susunan pemain inti tim nasional China terungkap," tulis judul artikel tersebut seperti dikutip Suara.com
Di dalam artikel disebutkan bahwa besar kemungkinan Branko Ivankovic akan memainkan taktik 4-4-2.
Untuk lini depan, Ivankovic disebut akan memainkan striker Wang Yudong dan Zhang Yuning.
Di sektor penjaga gawang, Ivankovic akan memainkan kiper Wang Dalei. Di depan Wang, ada empat pemain belakang, Hu Hetao, Tyias Browning, Zhu Chenjie dan Lei Li.
Kontributor : Imadudin Robani Adam