Infografis
Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mengulas seberapa berbahayanya China buat tim asuhannya, salah satunya adalah memiliki semangat enerjik.
China akan dijamu Timnas Indonesia dalam laga lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025) malam WIB.
Laga ini cukup penting sebagai penentu nasib kedua kesebelasan sehingga diprediksi Timnas Indonesia dan China akan habis-habisan demi perolehan tiga poin.
![Para pemain Timnas China saat menjalani latihan jelang menghadapi Timnas Indonesia. [163.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/63306-timnas-china.jpg)
Patrick Kluivert mengakui bahwa China adalah tim dengan kualitas dan sistem permainan yang bagus.
Tim besutan Branko Ivankovic juga pandai melakukan serangan dari berbagai penjuru, termasuk suut sempit lapangan.
"China adalah tim yang memiliki banyak kualitas, memainkan sistem yang bagus. Mereka sangat vertikal," kata Patrick Kluivert dalam konferensi pers sehari sebelum laga di SUGBK, Rabu (4/6/2025).
"Mereka juga cukup enerjik, berusaha menekan di ruang-ruang sempit, dan memberi tekanan dengan baik," jelas Kluivert.
Meski punya keyakinan bisa memenangkan pertandingan melawan China, Patrick Kluivert menolak meremehkan lawan.
Meski saat ini posisi Timnas Indonesia diunggulkan dari segi klasemen sementara Grup C dan kualitas pemain-pemain yang dimiliki.
Baca Juga: Patrick Kluivert Balas Dendam Kekalahan Shin Tae-yong
"Jadi kita harus waspada, kita harus fokus 100 persen pada pertandingan, jangan sampai merasa pertandingan ini mudah," jelas Kluivert.
"Semua orang tahu China tim yang bagus, saya tidak meremehkan satu pun lawan," sambung lelaki yang sempat bermain untuk Ajax Amsterdam dan AC Milan itu.
Saat ini, China berada di dasar klasemen sementara Grup C dengan koleksi enam poin dari delapan pertandingan.
Timnas Indonesia menduduki posisi keempat klasemen Grup C setelah mengumpulkan sembilan angka.
Jika Timnas Indonesia atau China kalah maka mereka terancam gagal melanjutkan perjuangan meraih mimpi menuju Piala Dunia 2026.
"Namun, yang jelas, saya tidak meremehkan satu negara pun, tapi saya cukup percaya diri dengan tim saya. itu yang terpenting," pungkas arsitek asal Belanda tersebut.
