Suara.com - Kiper Timnas Indonesia Emil Audero berjanji membuat China mati kutu demi keluarganya yang jauh-jauh datang ke Stadion GBK melihatnya bertanding.
Timnas Indonesia akan menjamu China dalam laga lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung karno (Stadion GBK), Senayan, Jakarta, kamis (5/6/2025) malam.
Dalam pertandingan tersebut, Emil Audero memiliki kans paling besar dibandingkan kiper-kiper lainnya untuk menjaga gawang Timnas Indonesia.

Hal ini dikarenakan Maarten Paes merupakan penjaga gawang utama skuad Garuda tak bisa bermain karena ada sanksi akumulasi kartu.
Jika diturunkan pada laga malam nanti, maka Emil Audero akan mencatatkan debut untuk Timnas Indonesia.
Pemain yang sebelumnya membela Palermo FC di Serie B Italia itu tidak sabar menantikannya, karena keluarganya dari Lombok, Nusa Tenggara Barat ada yang hadir langsung ke Stadion GBK.
"Saya sudah tidak sabar karena saya sangat bangga akan hal itu, semua orang tahu bahwa saya berasal dari Lombok, saya memikirkan keluarga saya di sana," kata Emil Audero dalam konferensi pers sehari jelang laga.
"Mereka akan menonton pertandingan di TV, tidak semuanya, karena sebagian akan datang ke sini," sambung pemain yang sempat berseragam Inter Milan tersebut.

"Namun, memikirkan semua orang di Lombok akan menonton saya, saya pikir itu sangat mengagumkan, seperti halnya dengan semua fans yang ada di stadion ini," jelasnya.
Baca Juga: Bakal Macet Parah! Hindari Jalan Ini Jelang Laga Timnas Indonesia Vs China di Stadion GBK
Emil Audero menegaskan bahwa dukungan suporter sangat penting untuk para pemain di laga nanti malam.
Ia akui bahwa suporter Timnas Indonesia merupakan satu yang terbaik saat memberikan dukungan untuk para pemain.
Bahkan, teriakan dan nyanyian dari para suporter terkadang membuat pemain menjadi kesulitan berkomunikasi di atas lapangan.
Namun, Emil Audero tetap menganggap dukungan para suporter sebagai stimulus dalam pertandingan yang bisa meningkatkan gairah dan motivasi bertanding tim Merah Putih.
"Mereka akan menjadi pemain ke-12 kami, tentu saja, energi itu bisa kami rasakan di lapangan," jelasnya.
"Mungkin, terkadang berlebihan (dalam hal positif) karena Anda tidak bisa mendengar apa yang kita katakan seperti, 'Hei, mereka datang', atau, 'Hei, kamu sendirian', terkadang itu menyulitkan untuk mendengar karena banyak sekali teriakan."