Suara.com - Sejumlah pemain Liga 1 berpotensi dimainkan oleh Patrick Kluivert saat Timnas Indonesia menghadapi China dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang digelar Kamis (5/6/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Di tengah komposisi skuad yang kini dipenuhi oleh pemain diaspora dan nama-nama yang berkarier di luar negeri, ekspektasi publik tetap menaruh harapan pada pemain lokal.
Para pemain yang tampil konsisten di Liga 1 dianggap tetap memiliki peran penting, terlebih dalam menjaga keseimbangan skuad nasional agar tak melulu bergantung pada kekuatan luar.
Apalagi, pelatih Patrick Kluivert dikenal realistis dalam menyusun tim. Ia tidak hanya terpaku pada reputasi, tetapi juga memperhatikan performa di level klub, termasuk kontribusi pemain di kompetisi domestik.
Ia menunjukkan keberanian dengan memadukan pemain senior dan muda, pemain keturunan dan lokal, demi membentuk skuad yang lebih kompetitif di Asia.
Dari daftar 23 pemain yang dipanggil untuk laga kontra China, tercatat sejumlah nama dari Liga 1 berhasil menembus skuad, termasuk tiga pemain yang dinilai berpeluang besar mencuri menit bermain. Siapa saja mereka?
1. Rizky Ridho

Sebagai bek tengah, Rizky Ridho menjadi salah satu pemain lokal yang terus menunjukkan perkembangan positif.
Ia adalah satu dari sedikit pemain yang bertahan di skuad utama sejak era Shin Tae-yong dan kini kembali dipercaya di bawah asuhan Kluivert.
Baca Juga: Optimis Gebuk China! Kluivert Bongkar Rahasia Persiapan Timnas Indonesia
Di Liga 1 musim 2023/2024 bersama Persija Jakarta, Ridho tampil dalam 28 laga dan menjadi andalan di lini belakang.
Meski performa Macan Kemayoran tidak terlalu stabil, kontribusi Ridho dalam menjaga pertahanan sangat signifikan.
Keunggulan Ridho terletak pada kemampuannya membaca permainan, duel udara, serta distribusi bola yang baik.
Jika Kluivert memilih pola tiga bek, maka kombinasi Ridho bersama Jay Idzes dan Mees Hilgers — dua pemain diaspora yang tampil reguler di Eropa — bisa menjadi fondasi pertahanan yang tangguh melawan lini serang China yang belum terlalu tajam (baru mencetak 6 gol dari 8 laga terakhir).
![Ricky Kambuaya menjadi salah satu gelandang lokal yang terus bertahan di Timnas Indonesia meski tampuk pelatih silih berganti dari Shin Tae-yong hingga Patrick Kluivert. [Dok. IG/@richardo_r55]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/20/17404-ricky-kambuaya.jpg)
Gelandang Dewa United ini menunjukkan sinyal kebangkitan setelah sempat tenggelam usai Piala AFF 2022.
Ricky Kambuaya berhasil mencatat 2 gol dan 5 assist di Liga 1 musim ini. Namun kontribusinya tak hanya soal statistik.
Ia menunjukkan kemampuan sebagai gelandang box-to-box yang aktif membantu serangan dan bertahan.
Di timnas, Kambuaya bukanlah nama baru. Ia tampil apik saat melawan Bahrain pada Maret lalu, meski hanya sebagai pemain pengganti.
Kini, dengan absennya beberapa gelandang senior, peluang Kambuaya untuk mendapat menit bermain terbuka lebar.
Ia akan bersaing dengan nama-nama seperti Thom Haye, Joey Pelupessy, dan Ivar Jenner di lini tengah.
Namun mobilitas tinggi dan naluri menyerangnya bisa menjadi pembeda, terlebih jika Kluivert ingin mempercepat transisi dari bertahan ke menyerang.

Setelah absen karena cedera pada FIFA Matchday Maret lalu, Egy Maulana Vikri kembali masuk skuad dan punya kans besar tampil perdana di bawah pelatih anyar Timnas Indonesia.
Penampilannya di Liga 1 bersama Dewa United patut diapresiasi. Ia mencetak 11 gol dan 4 assist dari 24 penampilan — sebuah catatan terbaik sepanjang karier domestiknya.
Produktivitas ini menempatkannya sebagai salah satu pemain lokal tersubur musim ini.
Jika Kluivert membutuhkan pemain sayap yang bisa melakukan penetrasi, menciptakan peluang, sekaligus menembak langsung ke gawang, maka Egy adalah opsi yang sangat relevan.
Ia bisa menjadi alternatif ketika Rafael Struick atau Yakob Sayuri mengalami kebuntuan di sisi sayap.
Kehadiran Egy juga memberi fleksibilitas, mengingat gaya mainnya yang bisa beroperasi di berbagai posisi lini depan.
Kontributor: Aditia Rizki