Suara.com - Timnas Jepang dinilai lebih serius ketika menghadapi Timnas Indonesia ketimbang berjumpa Timnas Australia pada dua laga terakhir Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Sebab, dari dua pertandingan ini, pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, terlihat menurunkan komposisi pemain yang berbeda, baik saat mereka kalah 0-1 dari Australia, kemudian menang 6-0 atas Indonesia.
Saat menghadapi Timnas Indonesia, skuad Samurai Biru dinilai tampil lebih serius ketimbang laga sebelumnya melawan Australia. Hal itu dapat dilihat dari komposisi skuad yang diturunkan dalam sebelas pemain pertama.
Jika Jepang menurunkan lebih banyak pemain-pemain debutan saat menghadapi Australia dan disertai beberapa pemain pelapis, Samurai Biru menurunkan sederet pemain andalannya melawan skuad Garuda.
Berikut Suara.com menyajikan perbandingan starting eleven Timnas Jepang ketika menghadapi Australia dan Indonesia pada laga terakhir putaran ketiga fase kualifikasi ini.
Starting XI Jepang vs Australia
Jepang (3-4-3): Kosei Tani; Hiroki Sekine, Koki Machida, Tsuyoshi Watanabe; Hirakawa, Kaishu Sano, Joel Chima Fujita, Kota Tawaratsu; Daichi Kamada, Yuki Ohashi, Yuito Suzuki;
Apabila diteliti lebih mendalam, sebetulnya pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, terlihat memasang para pemain debutan ketika menghadapi Australia. Sedangkan nama-nama lainnya masih minim pengalaman karena berstatus sebagai pelapis.
Nama debutan yang masuk dalam starter ialah Kota Tawaratsu, Hiroki Sekine, serta Yu Hirakawa. Semua pemain ini baru mengukir caps pertamanya bersama Samurai Biru ketika menghadapi Timnas Australia.
Baca Juga: Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
Sementara itu, ada pula pemain-pemain pelapis seperti Koki Machida, Tyusoshi Watanabe, Yuki Ohashi, Yuito Suzuki, yang juga masuk dalam daftar sebelas pemain pertama melawan Socceroos.
Starting XI Jepang vs Indonesia
Jepang (3-4-3): Keisuke Osako; Kota Takai, Ayumu Seko, Yuito Suzuki; Ryoya Morishita, Kaishu Sano, Wataru Endo, Shunsuke Mito; Takefusa Kubo, Daichi Kamada, Shuto Machino;
Apabila merujuk pada daftar sebelas pemain pertama di atas, pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, memang menurunkan para pemain andalannya yang saat ini dipanggil untuk menghadapi Timnas Indonesia.
Setidaknya, ada tiga pemain dengan caps tertinggi di skuad Samurai Biru pada periode ini, yakni Wataru Endo (69 caps), Takefusa Kubo (43 caps), serta Daichi Kamada (41 caps).
Dengan kata lain, Timnas Jepang memang cenderung lebih serius ketika menghadapi Timnas Indonesia akrena menurunkan pemain-pemain terbaiknya ketimbang saat duel menghadapi Timnas Australia.
Itulah alasan mengapa banyak pihak menilai Jepang tampil lebih serius saat menghadapi Timnas Indonesia dibandingkan ketika bertemu Australia.
Keputusan Hajime Moriyasu untuk menurunkan pemain-pemain utama seperti Wataru Endo, Daichi Kamada, dan Takefusa Kubo menjadi indikator kuat bahwa laga kontra Indonesia dianggap penting oleh sang pelatih, baik dari sisi gengsi maupun untuk menjaga momentum positif jelang fase selanjutnya.
Selain dari komposisi pemain, pendekatan permainan Jepang pun terasa berbeda. Saat melawan Australia, Samurai Biru lebih banyak bereksperimen dengan pola serangan dan mencoba menyesuaikan ritme pertandingan.
Hal ini wajar mengingat kehadiran banyak pemain debutan dan pelapis yang perlu waktu untuk beradaptasi dalam sistem permainan tim nasional.
Namun saat melawan Indonesia, Jepang langsung tampil agresif sejak menit awal. Dominasi penguasaan bola, variasi serangan dari sisi sayap dan tengah, hingga pressing ketat menjadi bukti keseriusan mereka.
Kecepatan serangan yang diperagakan oleh Kubo dan Kamada, serta peran vital Endo dalam mengatur tempo permainan di lini tengah, benar-benar membuat Indonesia kesulitan mengembangkan permainan.
Apapun alasannya, perbedaan pendekatan dan komposisi pemain tersebut memberi pesan jelas bahwa Jepang tidak menganggap remeh Indonesia. Justru sebaliknya, skuad Garuda dianggap sebagai lawan yang layak diwaspadai, sehingga butuh kekuatan penuh untuk memastikan kemenangan.
Timnas Jepang memang menunjukkan dua wajah berbeda dalam dua laga terakhir Grup C. Eksperimen dan rotasi saat melawan Australia menjadi ajang uji coba, sedangkan pertandingan melawan Indonesia menjadi panggung unjuk kekuatan.
Perbedaan ini mempertegas bagaimana strategi dan target Jepang disesuaikan secara spesifik tergantung pada lawan yang dihadapi, sesuatu yang harus dipelajari oleh tim-tim lain, termasuk Indonesia, untuk menyesuaikan taktik di level internasional.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie