Infografis
Suara.com - Piala AFF U-23 2025 sebentar lagi bergulir, dan ajang bergengsi di Asia Tenggara tersebut akan menjadi momentum penting bagi para bintang muda untuk unjuk gigi.
Turnamen yang dijadwalkan berlangsung mulai 15 hingga 29 Juli 2025 tersebut juga memberikan peluang bagi para pilar senior yang memenuhi syarat umur untuk turut tampil, sehingga dapat memberikan stabilitas dan kepemimpinan di tengah skuad yang tengah belajar dan mencari jati diri.
Indonesia akan tampil sebagai tuan rumah Piala AFF U-23 2025, dengan Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta dan Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi yang akan menjadi venue pertandingan.
Keputusan untuk memilih dua stadion tersebut bukan tanpa alasan, mengingat keduanya memenuhi standar internasional, dekat dari pusat kota, dan mampu menampung puluhan ribu penonton yang nanti akan memenuhi tribun.
Turnamen Piala AFF U-23 memang dikhususkan bagi para pesepak bola yang lahir pada tahun 2002 ke atas. Kendati demikian, peraturan tersebut juga memberikan peluang bagi beberapa pilar senior yang memenuhi syarat untuk bergabung.
Langkah tersebut diberlakukan demi menjaga kualitas dan menjaga stabilitas tim saat melawan para pesaing yang tengah mencari prestasi di kancah Asia Tenggara.
Salah satu nama yang tengah menjadi perbincangan hangat adalah Rafael Struick.
Penyerang yang juga dapat bermain sebagai winger dan gelandang serang tersebut memang masih cukup belia, yaitu 22 tahun, namun pengalamannya tampil melawan tim-tim sekelas Jepang dan Irak menjadikannya sebuah opsi penting di lini serang Garuda Muda.
Kecepatan, visi, dan insting gol yang dimilikinya diharapkan mampu memberikan perbedaan saat tim membutuhkan gol penting.
Baca Juga: Daftar Pemain Abroad yang Kembali Merumput di Liga 1, Siapa Saja?
Selain Struick, Ivar Jenner juga tengah menjadi pusat perhatian. Gelandang tengah yang tengah merumput di Jong Utrecht tersebut punya peran penting sebagai pengatur ritme permainan.
Distribusi bola yang matang, visi yang luas, dan kemampuan duel satu lawan satu yang unggul membuatnya cocok diberi tanggung jawab menjaga stabilitas lini tengah saat melawan tekanan dari tim-tim lain.
Pengalaman dan kematangan Ivar juga berguna untuk menjaga mental skuad saat tengah kesulitan.
Sosok lain yang juga tak boleh diabaikan adalah Justin Hubner. Bek tengah yang saat ini menjadi langganan starter di timnas senior Indonesia itu punya segudang keterampilan yang berguna di jantung pertahanan.
Justin Hubner unggul dari segi fisik, mampu menjaga area pertahanan, dan juga mampu melakukan distribusi bola yang matang dari bawah.
Kecepatan, visi, dan kepemimpinannya nanti diharapkan mampu menjaga gawang Indonesia dari serangan lawan.
Ketiga pilar senior tersebut bukan hanya memenuhi syarat umur, tetapi juga memberikan aspek penting berupa kualitas, kematangan, dan kepemimpinan yang tengah dibutuhkan oleh timnas U-23.
Gabungkan kemampuan mereka dengan semangat dan kerja keras para penggawa muda, maka peluang Indonesia untuk menjadi yang terdepan di Piala AFF U-23 2025 akan terbuka lebih luas.
Selain soal taktik dan formasi, mental juga menjadi aspek penting yang harus diberangi oleh skuad Garuda Muda.
Mengikuti ajang bergengsi di tengah tekanan dari pendukung dan media memang bukan pekerjaan mudah, tetapi jika diberi dukungan yang maksimal, bukan tak mungkin Indonesia mampu melangkah jauh dan mencapai puncak kejayaan di Piala AFF U-23 2025.
Tantangan yang harus dihadapi memang cukup berat. Lawan-lawan yang akan dihadapi juga tengah bersiap, mencari taktik dan formasi yang paling cocok untuk meredam pergerakan para bintang Indonesia.
Mengoptimalkan peran para pilar senior dan menjaga kerja sama tim yang solid merupakan kunci penting untuk mewujudkan mimpi menjadi yang nomor satu di Asia Tenggara.
Sekarang, saatnya pelatih kepala untuk mengambil keputusan mengenai formasi dan daftar skuad yang akan diberangkatkannya nanti.
Dengan visi taktis yang matang, kerja keras, dan kerja sama yang padu, bukan tak mungkin Piala AFF U-23 2025 akan menjadi titik penting kebangkitan sepak bola Indonesia di mata Asia Tenggara dan juga dunia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
