Nathan Tjoe-A-On Cs Kenal Sentil Eks Pelatih Timnas: Kalau Cadangan di Eropa, Main di Liga 1 Saja

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 18 Juni 2025 | 08:35 WIB
Nathan Tjoe-A-On Cs Kenal Sentil Eks Pelatih Timnas: Kalau Cadangan di Eropa, Main di Liga 1 Saja
Nathan Tjoe-A-On Cs Kenal Sentil Eks Pelatih Timnas Kalau Cadangan di Eropa, Main di Liga 1 Saja. [Dok. IG Nathan Tjoe-A-On]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah pemain muda Timnas Indonesia yang kini merumput di Eropa dan Australia, seperti Nathan Tjoe-A-On, Marselino Ferdinan, dan Rafael Struick, mendapat sorotan tajam belakangan ini. Tak hanya dari publik sepak bola nasional, tetapi juga dari mantan pelatih Timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan.

Dalam pernyataan terbarunya, pelatih yang akrab disapa RD itu memberikan pesan lugas namun sarat makna yakni jika para pemain diaspora ini hanya menjadi penghangat bangku cadangan di Eropa, sebaiknya mereka pulang dan bermain di Liga 1 Indonesia.

“Kalau saya sih kalau mereka punya kesempatan main di Eropa dan menjadi pemain inti, mereka (harus tetap) di Eropa. Tapi kalau di Eropa juga cuma duduk di bangku cadangan, lebih bagus kamu main di sini (Liga 1),” kata RD dikutip dari Antara, Rabu (18/6/2025).

RD menekankan bahwa menit bermain adalah elemen krusial dalam pembentukan performa seorang pemain. Bahkan menurutnya, kualitas pertandingan di Liga 1 tidak akan menjadi masalah besar jika dibandingkan dengan manfaat jam terbang reguler.

“Karena kenapa? Karena menit bermain itu akan sangat bisa mempengaruhi performa seorang atlet menuju penampilan yang jauh membaik, walaupun kompetisinya menurut mereka biasa-biasa saja,” sambung RD, yang pernah dua kali menjuarai Liga 1.

Pernyataan RD ini mencuat di tengah sorotan terhadap beberapa pemain timnas yang dinilai tidak memiliki kontribusi signifikan di level klub. Nathan Tjoe-A-On, misalnya, hanya mencatatkan 127 menit bermain dari tiga laga bersama Swansea City di musim 2024/2025.

Sementara Rafael Struick bahkan hanya mengoleksi 239 menit dari 10 pertandingan untuk Brisbane Roar di A-League Australia.

Total gabungan menit bermain kedua pemain tersebut hanya mencapai 366 menit, jumlah yang jauh di bawah pemain lain seperti Elkan Baggott, yang tampil 1.441 menit untuk Blackpool di League One musim ini.

Fakta ini memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk pengamat sepak bola nasional Akmal Marhali.

Baca Juga: Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia

Akmal bahkan secara terang-terangan menyebut pemanggilan Nathan dan Struick ke Timnas Indonesia oleh pelatih Patrick Kluivert sebagai bentuk inkonsistensi.

Pasalnya, Kluivert sempat menegaskan bahwa hanya pemain dengan jam terbang tinggi yang akan diberi tempat di Timnas Indonesia.

“Dia (Kluivert) awalnya datang ke Indonesia menjadi pelatih menyatakan bahwa akan memberikan kesempatan kepada pemain yang punya jam terbang,” ujar Akmal dalam program Nusantara TV beberapa waktu lalu.

“Tapi faktanya kan, di antara sekian pemain diaspora, yang tidak dibawa kan cuma dua, (Ragnar) Oratmangoen karena sedang sakit, yang kedua adalah Elkan Baggott karena masalah teknis,” tambahnya.

Lebih lanjut, Akmal bahkan membandingkan kontribusi Nathan dan Struick dengan pemain lokal seperti Beckham Putra, Marc Klok, hingga Adam Alis yang tampil reguler di Liga 1 dan menunjukkan performa konsisten.

Sementara itu, klub promosi Bhayangkara Presisi Lampung FC disebut siap menampung pemain-pemain timnas yang jarang bermain di luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI