Untuk Urusan Satu Ini! Australia hingga Jepang Bertekuk Lutut Hadapi Timnas Indonesia

Senin, 23 Juni 2025 | 16:20 WIB
Untuk Urusan Satu Ini! Australia hingga Jepang Bertekuk Lutut Hadapi Timnas Indonesia
Untuk Urusan Satu Ini! Australia hingga Jepang Bertekuk Lutut Hadapi Timnas Indonesia [Dok PSSI]

Suara.com - Timnas Indonesia sukses mengalahkan Jepang, Korea Selatan (Korsel), dan Australia dalam hal kehadiran penonton di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Bahkan, skuad Garuda mengalahkan seluruh negara yang berlaga di ronde ketiga yang berlangsung sejak September 2024 sampai dengan Juni 2025.

Meski prestasi Timnas Indonesia biasa-biasa saja, tetapi antusias suporter menyaksikan Jay Idzes dan kawan-kawan begitu tinggi mengalahkan peserta lainnya.

Hal ini seperti dilansir dari Instagram Garuda Stats yang menyebut penonton Timnas Indonesia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia mencapai 325.593 orang.

Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes (Instagram/jayidzes)
Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes (Instagram/jayidzes)

Duel melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi yang terbanyak dengan kehadiran 70.059 orang.

Memang, setiap Timnas Indonesia berlaga di kandang sendiri, antusias suporter begitu besar, bahkan selalu habis untuk penjualan tiketnya.

"Indonesia menjadi negara dengan jumlah penonton terbanyak di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026! Total 325.593 penonton hadir dukung langsung Garuda di Stadion."

"Jumlah penonton dihitung berdasarkan setiap negara, termasuk laga yang digelar di venue netral."

Selisih penonton Timnas Indonesia dengan negara lainnya terbilang cukup jauh. Di posisi dua ada Irak dengan 275.319 penonton.

Baca Juga: Cerita Miris Pemain Keturunan Indonesia: Dulu Bela PSG, Kini Kerja di Pabrik Kasur

Di posisi ketiga ada Jepang dengan jumlah 260.929, kemudian disusul di bawahnya China (252.921), Korea Selatan (212.640), kemudian Australia (190.821).

Di posisi terbawah ada Korea Utara dengan kehadiran penonton sebanyak 729 orang.

Timnas Indonesia akan kembali berlaga di ronde keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober mendatang.

Sayang, tim asuhan Patrick Kluivert tidak berlaga di kandang sendiri karena AFC menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah.

Meski begitu, seperti laga-laga sebelumnya, suporter Timnas Indonesia akan datang meski jumlahnya tidak sebanyak ketika berlaga di kandang.

Adapun di babak keempat ini, Timnas Indonesia lolos bersama dengan lima negara lainnya yaitu Arab Saudi, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman.

Koreografi Suporter Timnas Indonesia bergambar Gatot Kaca ditampilkan saat pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Indonesia melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Koreografi Suporter Timnas Indonesia bergambar Gatot Kaca ditampilkan saat pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Indonesia melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Nantinya, keenam tim ini akan dibagi ke dalam dua grup masing-masing diisi tiga negara.

Hanya juara grup yang mendapat tiket langsung ke Piala Dunia 2026, sementara runner up harus kembali berjuang di ronde kelima, di mana pastinya perjuangan lebih berat.

Sebelum berlaga di ronde keempat, Timnas Indonesia dijadwalkan menggelar dua laga uji coba saat periode FIFA matchday September 2025.

Kabarnya, lawan yang akan dihadapi tim Merah Putih berasal dari Timur Tengah yaitu Kuwait dan Lebanon.

Uji coba melawan kedua negara tersebut disebut-sebut akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Tak hanya menjadi ajang pemanasan, laga melawan Kuwait dan Lebanon juga bisa menjadi tolok ukur sejauh mana perkembangan taktik dan mental bertanding para pemain Indonesia sejak ditangani Patrick Kluivert.

Pelatih asal Belanda itu dipercaya membawa pendekatan permainan yang lebih agresif dan modern, dan pertandingan melawan tim-tim berkarakter kuat dari Timur Tengah akan menjadi ujian sesungguhnya bagi implementasi filosofi tersebut di lapangan.

Atmosfer pertandingan di Stadion GBK pun diharapkan bisa memberikan dorongan moral bagi para pemain. Dengan kapasitas besar dan dukungan suporter yang fanatik, stadion ini memang selalu menjadi tempat yang menakutkan bagi tim tamu.

Tak jarang, tekanan dari tribun mampu membuat lawan kehilangan fokus, sementara pemain Indonesia justru semakin percaya diri.

Secara teknis, Kuwait dan Lebanon dikenal sebagai tim yang mengandalkan kekuatan fisik, disiplin bertahan, dan serangan balik cepat.

Hal ini akan menuntut Indonesia untuk bermain dengan tempo tinggi, penguasaan bola yang lebih baik, dan ketenangan saat berada di bawah tekanan.

Hal-hal inilah yang perlu diasah dalam dua pertandingan nanti, agar saat menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat di fase kualifikasi, skuad Garuda tidak lagi gagap atau kehilangan arah permainan.

Persiapan menyeluruh pun sudah mulai dilakukan sejak awal bulan, termasuk peninjauan kondisi fisik pemain, pemusatan latihan jangka pendek, serta analisis video permainan lawan.

Semua itu menjadi bagian dari langkah serius yang diambil oleh PSSI untuk memastikan Timnas Indonesia tampil kompetitif dan tidak hanya menjadi pelengkap di putaran keempat nanti.

Kini, tinggal bagaimana Patrick Kluivert dan tim pelatih bisa meramu kombinasi pemain terbaik serta strategi paling efektif untuk menghadapi tantangan ke depan.

Laga FIFA Matchday September akan menjadi jendela penting untuk membentuk kerangka utama tim yang akan berjuang membawa Indonesia semakin dekat ke panggung Piala Dunia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI